DUNIA
Israel Menggali Peluang Kesepakatan untuk Pembebasan Sandera di Gaza
AKTUALITAS.ID – Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan bahwa Israel memiliki “peluang sekarang” untuk mencapai kesepakatan mengenai pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui pesan video dari sebuah pertemuan di Malta pada Kamis (5/12/2024), Gideon menekankan keseriusan Israel dalam proses negosiasi ini.
“Kita mungkin memiliki kesempatan sekarang untuk mencapai kesepakatan penyanderaan. Israel serius untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan saya harap kita dapat melakukan ini dan melakukannya sesegera mungkin,” ungkapnya.
Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat di Gaza, di mana Hamas diketahui telah menyandera lebih dari 250 warganya dalam serangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Menurut laporan, setidaknya ada 101 sandera Israel dan warga asing yang dipastikan masih hidup di Gaza. Namun, kelompok milisi Hamas juga melaporkan bahwa 33 sandera telah meninggal akibat serangan militer Israel dalam periode konflik yang telah berlangsung lebih dari 14 bulan ini.
Konflik tersebut telah menyebabkan korban jiwa yang sangat besar, termasuk lebih dari 44 ribu warga Palestina, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Tindakan agresi Israel di Gaza dilakukan sebagai respons terhadap serangan milisi Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel.
Hamas mengajukan tuntutan untuk mengakhiri perang dan meminta Israel menarik seluruh pasukannya sebagai salah satu syarat untuk pembebasan para sandera. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa perang ini akan berlanjut sampai Hamas sepenuhnya dibasmi dan ancaman terhadap Israel dihapuskan.
Selain itu, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, juga mengeluarkan peringatan keras terkait nasib sandera tersebut. Melalui akun media sosialnya, Trump mengancam akan ada “NERAKA” yang harus dibayar di Timur Tengah jika sandera-sandera Israel tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025. “Mereka yang bertanggung jawab akan terkena dampak yang lebih parah dibandingkan siapa pun yang pernah terkena dampaknya sepanjang sejarah Amerika Serikat,” tulis Trump.
Situasi di Gaza tetap tegang, dan harapan untuk kesepakatan pembebasan sandera masih di ujung tanduk seiring berlanjutnya konflik yang brutal. (Enal Kaisar)
-
NASIONAL28/12/2025 14:50 WIBAkademisi Nilai Kebijakan Kementan Bangun Ekosistem Pangan Berkelanjutan
-
JABODETABEK28/12/2025 16:00 WIBPadamkan Kebakaran Rumah di Pademangan, Gulkarmat Kerahkan 54 Personel
-
RIAU28/12/2025 22:27 WIBPolda Riau Tutup 2025 Dengan Penurunan Kejahatan dan Penguatan Green Policing
-
OLAHRAGA28/12/2025 18:00 WIBIndonesia akan Jadi Tuan Rumah Sejumlah Turnamen Bulu Tangkis Internasional di 2026
-
JABODETABEK29/12/2025 05:30 WIBBMKG Rilis Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Senin 29 Desember 2025
-
NASIONAL29/12/2025 06:00 WIBDukung Target Energi Prabowo, Wakil Ketua MPR Ajak Masdar Perluas Investasi Energi Bersih RI
-
EKBIS28/12/2025 19:00 WIBTujuh Mobil Tangki BBM Dikirim Pertamina Patra Niaga ke Bener Meriah
-
DUNIA29/12/2025 08:00 WIBIran Ancam Balasan Mematikan terhadap AS dan Israel di Tengah Eskalasi Konflik

















