Connect with us

DUNIA

Gencatan Senjata Terancam, Hamas Tegaskan Komitmen Bebaskan Sandera

Aktualitas.id -

Hamas adalah organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam di wilayah Palestina. - Istimewa

AKTUALITAS.ID – Kelompok milisi Hamas Palestina menyatakan akan membebaskan tiga sandera dari Jalur Gaza pada Sabtu (15/2/2025) mendatang. Rencana ini disampaikan meskipun Israel mengancam akan melanjutkan perang jika Hamas tidak melepaskan para sandera pada hari yang sama.

“Hamas menegaskan berlanjutnya implementasi perjanjian sesuai dengan apa yang ditandatangani, termasuk pertukaran tahanan sesuai dengan jadwal yang ditentukan,” demikian pernyataan Hamas pada Kamis (13/2/2025), seperti dikutip Al Jazeera.

Juru bicara Hamas, Abdul Latif Al Qanoua, juga mengonfirmasi bahwa pihaknya akan membebaskan tawanan pada Sabtu jika Israel mematuhi persyaratan gencatan senjata.

“Pendudukan [Israel] telah melanggar perjanjian beberapa kali, baik dengan mencegah kembalinya orang-orang yang mengungsi atau memblokir masuknya bantuan kemanusiaan. Jika Israel tidak mematuhi ketentuan perjanjian, proses pertukaran tahanan tidak akan berlangsung,” ujar Al Qanoua.

Sebelumnya, Israel mengancam akan melanjutkan agresi jika Hamas tidak membebaskan tiga sandera hidup-hidup dari Gaza pada Sabtu. Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan bahwa jika ketiga sandera tidak dibebaskan, maka gencatan senjata akan berakhir pada Sabtu siang.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang berlaku sejak 19 Januari belakangan memang terancam batal. Pasalnya, militer Israel dituduh melakukan sejumlah pelanggaran, termasuk menembaki warga Palestina di Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 92 orang tewas dan lebih dari 800 orang luka-luka sejak gencatan senjata berlangsung. Hamas pun sempat mengancam akan menunda pembebasan sandera karena pelanggaran yang dilakukan Israel.

Meski demikian, Hamas menegaskan akan tetap berkomitmen pada perjanjian dan akan membebaskan sandera sesuai jadwal, kecuali jika Israel terus melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING