Connect with us

DUNIA

China Siap Perang dengan AS: Kami akan Bertarung Sampai Akhir

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Ketegangan antara China dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah kedua negara terlibat dalam perang tarif perdagangan yang semakin memanas. Pada Selasa (4/3/2025), Presiden AS, Donald Trump, menaikkan tarif impor barang dari China hingga mencapai 20 persen. Sebagai balasan, China mengenakan tarif 15 persen pada produk pertanian asal Amerika. Langkah ini semakin memicu pertarungan dagang sengit antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Kedutaan Besar China di Washington merilis pernyataan tegas melalui unggahan di platform media sosial X, memperingatkan AS bahwa mereka siap menghadapi “perang dalam bentuk apa pun.” Pernyataan ini menegaskan sikap keras China terhadap kebijakan tarif perdagangan AS yang mereka anggap merugikan. “Jika perang adalah yang diinginkan AS, entah itu perang tarif, perang dagang, atau bentuk perang lainnya, kami siap bertarung hingga akhir,” ungkap pernyataan Kedutaan Besar China.

Kementerian Luar Negeri China juga menegaskan kembali sikap mereka yang siap melawan AS sampai akhir jika Washington terus melanjutkan kebijakan perang tarif dan bentuk tekanan lainnya. “Intimidasi tidak akan menakuti kami. Perundungan tidak akan berhasil. Tekanan, paksaan, atau ancaman bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi China,” tegas mereka.

Selain memperingatkan AS dalam perang tarif, China juga mengumumkan peningkatan anggaran pertahanannya sebesar 7,2 persen tahun ini, dengan total anggaran mencapai 1,78 triliun yuan (sekitar Rp4.031,81 triliun). Langkah ini menunjukkan kesiapan China dalam memperkuat kemampuan militer mereka, seiring dengan target modernisasi penuh militer pada 2035. Presiden Xi Jinping telah memimpin China untuk fokus pada pengembangan senjata canggih, termasuk rudal, kapal perang, kapal selam, serta teknologi pengintaian.

Trump, dalam pidatonya di Kongres AS, membela kebijakan tarifnya dengan menyatakan bahwa negara-negara lain, termasuk China, telah mengenakan tarif yang lebih tinggi pada produk AS. “Tarif rata-rata China terhadap produk kita dua kali lipat dari yang kita kenakan pada mereka,” kata Trump, menyebutkan ketidakadilan dalam perdagangan internasional yang dirasakannya.

Sementara itu, China melalui Kementerian Perdagangan menilai kebijakan tarif sepihak AS sebagai pelanggaran terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan dapat mengancam stabilitas hubungan ekonomi kedua negara. China telah mengajukan keluhan resmi terhadap AS di WTO atas pelanggaran aturan perdagangan ini.

Perang dagang antara AS dan China, yang dimulai sejak masa kepresidenan Trump, telah mengganggu stabilitas rantai pasokan global. Dengan saling balas tarif pada barang-barang senilai ratusan miliar dolar, ketegangan ini berpotensi membawa dampak yang lebih luas bagi perekonomian global.

Dengan ancaman perang dagang yang semakin nyata, dunia kini menunggu bagaimana kedua negara ini akan menyelesaikan perselisihan yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING