DUNIA
Tiongkok Siap Blokir Hollywood Akibat Ulah Trump

AKTUALITAS.ID – Di tengah ketegangan dagang yang semakin memanas antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), Beijing mengambil langkah tegas dengan merencanakan larangan bagi film-film Hollywood untuk memasuki pasar Tiongkok. Keputusan ini muncul setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif eksorbatif terhadap produk-produk Tiongkok sebagai balasan atas kebijakan perdagangan yang dianggap merugikan AS.
Seorang jurnalis Tiongkok yang dekat dengan Partai Komunis mengungkapkan rencana ini melalui program Radio 4 BBC. Tiongkok menyatakan mereka tidak akan menerima “sifat pemerasan” yang ditunjukkan oleh AS. Tahun lalu, film-film Hollywood berhasil meraup pendapatan sebesar US$585 juta di Tiongkok, yang merupakan sekitar 3,5 persen dari total box office Tiongkok yang mencapai US$17,71 miliar.
Larangan terhadap film-film Amerika ini berpotensi menyebabkan kerugian ratusan juta dolar bagi produksi film besar yang akan datang, seperti “Jurassic World: Rebirth”, “The Accountant 2”, dan sekuel “Mission Impossible”. Langkah Tiongkok ini terlihat sebagai respons langsung terhadap ancaman tarif tambahan sebesar 50 persen yang diumumkan Trump, jika Beijing tidak mencabut tarif balasan yang telah diterapkan.
Kementerian Perdagangan Tiongkok menanggapi ancaman tersebut dengan menegaskan setiap upaya pemerasan pihak Amerika adalah “kesalahan di atas kesalahan” dan mendesak dialog terbuka dalam menyelesaikan konflik ini. “Perang tarif tidak memiliki pemenang,” ungkap juru bicara kementerian luar negeri Lin Jian, menambahkan bahwa rakyat Tiongkok tidak takut untuk menghadapi tekanan tersebut.
Ketegangan ini semakin meningkat, dengan Tiongkok mencatatkan tarif lebih tinggi untuk produk pertanian AS dan memblokir semua unggas AS. Para analis memperingatkan perang tarif ini tidak hanya akan memengaruhi industri film, tetapi juga dapat menggagalkan pemulihan ekonomi Tiongkok yang terimbas pandemi Covid-19.
Dengan lebih dari 60 persen tarif yang sudah diterapkan, para ekonom menyebutkan ketegangan saat ini bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi lebih kepada pertarungan prinsip antara dua negara adidaya. “Jika tarif terus naik, ini akan menjadi pertarungan keinginan dan prinsip,” kata Xu Tianchen, seorang ekonom senior di Economist Intelligence Unit.
Langkah Tiongkok untuk melarang film-film AS menunjukkan betapa seriusnya situasi ini, dan dampaknya kemungkinan akan terasa luas, tidak hanya di industri film tetapi juga di sektor ekonomi yang lebih luas. Dalam waktu yang mendatang, dinamika ini akan menjadi sorotan, seiring kedua negara berjuang menemukan titik temu dalam konflik perdagangan yang berkepanjangan. (Mun/Yan Kusuma)
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 20:00 WIB
Tim Voli Putra Indonesia Siap Tempur di AVC Nations Cup 2025
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran