DUNIA
Menteri Israel : Lebih Baik Gaza Musnah daripada Hadapi Kelaparan
AKTUALITAS.ID – Pernyataan kontroversial dari Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, memicu kecaman luas, baik dari dalam maupun luar negeri. Eliyahu, yang berasal dari partai sayap kanan Otzma Yehudit, menyatakan Israel seharusnya tidak memusingkan isu kelaparan di Jalur Gaza, bahkan mengisyaratkan agar wilayah itu dihapus dari peta.
Dalam pernyataannya, Eliyahu menyebut Israel harus “berlomba-lomba” untuk menghilangkan keberadaan Gaza sepenuhnya, tanpa mempertimbangkan dampak kemanusiaan yang terjadi akibat blokade yang berkepanjangan. Pernyataan itu langsung menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah sendiri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pandangan Eliyahu tidak mewakili kebijakan resmi pemerintah. “Kebijakan pemerintah ini jelas dan bersatu. Pernyataannya tidak mencerminkan hal itu,” ujar Netanyahu, sambil menekankan Eliyahu bukan anggota Kabinet Keamanan yang memiliki wewenang dalam menentukan jalannya konflik.
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter, juga tidak main-main mengkritik pernyataan tersebut. Dalam unggahan di media sosial X, ia menyebut pernyataan Eliyahu sebagai “bodoh” dan menegaskan itu sama sekali tidak mewakili pemerintah maupun rakyat Israel.
Leiter menambahkan bahwa Israel tetap berkomitmen untuk membuka akses penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza, namun menolak salurkan bantuan melalui Hamas yang dianggap kelompok teroris.
Namun di balik pernyataan pemerintah, situasi di Gaza terus memburuk. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 59.000 orang Palestina telah tewas sejak Oktober 2023, dengan setidaknya 113 orang meninggal akibat kelaparan. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa Gaza kini berada di ambang “kelaparan massal”.
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, mengungkapkan sekitar 6.000 truk bantuan kemanusiaan saat ini terpaksa menunggu di perbatasan Mesir dan Yordania karena pembatasan akses yang ketat dari Israel. Sementara itu, pejabat Israel menuduh Hamas serta kelompok bersenjata lainnya menimbun bantuan dan menyerang titik distribusi, yang memperparah krisis kemanusiaan.
Pernyataan Eliyahu dinilai sebagai cerminan dari retorika ekstrem yang makin marak di kalangan sayap kanan Israel, dan memperuncing ketegangan global terhadap kebijakan Israel di Gaza. (Mun)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
JABODETABEK17/11/2025 07:30 WIBSIM Keliling di Jakarta: Cek Lokasi dan Jam Buka Hari Ini
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri

















