Connect with us

DUNIA

Liga Arab: Perdamaian Timur Tengah Mustahil Tanpa Negara Palestina

Aktualitas.id -

Demontrasi dukung Kemerdekaan Palestina. Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Liga Arab kembali menegaskan posisi tegas mereka dalam konflik Timur Tengah dengan menyatakan perdamaian di kawasan tidak akan pernah tercapai selama Israel tidak menghentikan permusuhan terhadap Palestina. Pernyataan ini disampaikan melalui resolusi yang diajukan oleh Mesir dan Arab Saudi selama pertemuan para menteri luar negeri di Kairo, Sabtu (6/9/2025).

Dalam resolusi yang menjadi bagian dari “Visi Bersama untuk Keamanan dan Kerja Sama di Kawasan”, Liga Arab menekankan “kegagalan untuk mencapai solusi yang adil bagi perjuangan Palestina dan praktik permusuhan dari kekuatan pendudukan” merupakan penghalang utama bagi perdamaian yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Pertemuan ini berlangsung saat ketegangan di Jalur Gaza semakin memanas, dengan pasukan Israel yang mengintensifkan serangan militer di sekitar kota Gaza. Ketegangan semakin meningkat setelah Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, menyatakan dukungan terhadap aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat yang akan “mengubur gagasan negara Palestina”.

Resolusi Liga Arab dengan tegas menyatakan perdamaian, kerja sama, dan koeksistensi yang langgeng di Timur Tengah mustahil terwujud selama Israel terus menduduki wilayah Arab atau “mengeluarkan ancaman implisit untuk menduduki atau mencaplok wilayah Arab lainnya”.

Pernyataan ini menjadi respons terhadap gelombang normalisasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Mesir dan Yordania telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, sementara Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan pada 2020 melalui Perjanjian Abraham yang dimediasi AS.

Namun, proses normalisasi antara Arab Saudi dan Israel yang sempat digodok terpaksa terhenti setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 memicu perang di Gaza.

Liga Arab dalam resolusi mereka menegaskan penyelesaian konflik yang berkelanjutan harus didasarkan pada solusi dua negara dan Inisiatif Perdamaian Arab 2002. Inisiatif tersebut menawarkan normalisasi hubungan dengan imbalan penarikan penuh Israel dari wilayah yang didudukinya sejak tahun 1967.

Dengan pernyataan tegas ini, Liga Arab kembali memposisikan diri sebagai pembela hak rakyat Palestina dan menolak segala bentuk normalisasi yang tidak disertai dengan keadilan bagi Palestina. (Mun)

TRENDING