DUNIA
Pembunuhan Komandan Al-Qassam Ancam Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza
AKTUALITAS.ID – Pembunuhan seorang komandan senior Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, oleh pemerintahan Zionis Israel dinilai mengancam kelanjutan gencatan senjata di Jalur Gaza. Hamas menyebut insiden tersebut membuat fase kedua gencatan senjata berada dalam ketidakpastian.
Pernyataan itu disampaikan Hamas pada Ahad, menyusul terbunuhnya Raed Saad, komandan senior Hamas, dalam serangan Israel di dekat Kota Gaza sehari sebelumnya. Di sisi lain, Israel menuding kelompok-kelompok Palestina menolak menyerahkan sisa jenazah tawanan terakhir dan berupaya melakukan apa yang disebutnya sebagai “remiliterisasi”.
Dalam pernyataan video yang dirilis pada Ahad, pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengonfirmasi kematian Raed Saad. Ia menuding Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan membahayakan rencana perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat.
“Pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap perjanjian gencatan senjata, termasuk pembunuhan terbaru yang menargetkan Saad dan pihak lainnya, mengancam kelangsungan perjanjian tersebut,” kata al-Hayya, dikutip dari Aljazirah.
Al-Hayya juga mendesak para mediator internasional, khususnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, untuk menekan Israel agar mematuhi kesepakatan yang telah disepakati bersama.
“Kami meminta para mediator untuk mewajibkan Israel menghormati gencatan senjata dan berkomitmen penuh terhadap perjanjian ini,” ujarnya.
Fase pertama gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober mencakup penghentian perang, pemulangan tawanan dan tahanan yang masih hidup, penyerahan sisa jenazah, serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Apabila seluruh ketentuan fase pertama terpenuhi, fase kedua dijadwalkan mencakup penarikan pasukan Israel, pembahasan pelucutan senjata kelompok Palestina, serta penghentian perang secara resmi.
Namun, menurut otoritas Gaza, sejak gencatan senjata diberlakukan, Israel masih terus melancarkan serangan hampir setiap hari dan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Sementara itu, Israel menyatakan masih menunggu pemulangan jenazah Ran Gvili, yang diklaim sebagai tawanan Israel terakhir. Pemerintah Israel menjadikan hal tersebut sebagai syarat utama untuk melanjutkan ke fase kedua gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad menyampaikan pernyataan bernada keras terkait pembunuhan Raed Saad. Ia menuduh Hamas melanggar prinsip-prinsip rencana perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat.
Netanyahu menyebut Saad sebagai tokoh kunci yang bertanggung jawab atas upaya Hamas memperkuat kemampuan militernya di Jalur Gaza.
“Ia berupaya menambah dan menyelundupkan persenjataan. Tindakan tersebut merupakan pelanggaran total terhadap prinsip-prinsip yang seharusnya diterima Hamas,” ujar Netanyahu.
Netanyahu juga menegaskan bahwa pemerintah Israel terus berupaya mengamankan pemulangan jenazah Ran Gvili, termasuk melalui komunikasi di Kairo dan sejumlah lokasi lain.
Di tengah laporan adanya tekanan dari Amerika Serikat agar Israel segera melangkah ke fase kedua perjanjian, Netanyahu menekankan bahwa negaranya akan tetap bertindak secara independen.
“Kebijakan kami akan tetap kuat dan independen. Kami yang memutuskan tindakan dan respons demi menjamin keamanan Israel dan tentara Israel,” tegasnya. (Mun)
-
RIAU26/12/2025 10:00 WIBLiga Bulu Tangkis Kapolres Siak 2 Resmi Dibuka, Ratusan Atlet Se-Riau Bertanding di GOR Fantasi
-
NASIONAL26/12/2025 08:00 WIB220 Ton Bantuan Kemanusiaan Kementan/Bapanas Tahap Tiga Sudah Tiba di Aceh
-
JABODETABEK26/12/2025 07:30 WIBLokasi Layanan SIM Keliling Tersedia di Jakarta Hari ini
-
OLAHRAGA26/12/2025 06:30 WIBVenus Williams Segera Menikah dengan Andrea Preti
-
DUNIA26/12/2025 07:00 WIBIndonesia Dapat Dukungan Penuh dari China Untuk Jadi Ketua Dewan HAM PBB
-
NUSANTARA26/12/2025 11:00 WIBBantu Penanganan Pascabencana 100 Personel Brimob Polda Banten di Kirim ke Aceh
-
EKBIS26/12/2025 18:00 WIBAirlangga Yakin Belanja Akhir Tahun 2025 Tembus Rp110 Triliun
-
OTOTEK26/12/2025 09:00 WIBPertama Didunia, Monitor Gaming Samsung Odyssey 2026 Usung Layar 3D 6K

















