EKBIS
Mentan Tegaskan Presiden Mendukung Pemberantasan Mafia Pangan

AKTUALITAS.ID – Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono memberikan penjelasan terkait potongan video pernyataan Mentan Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin.
Dalam potongan video tersebut, pidato Amran pernah ditegur Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras.
“Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief di Jakarta, dalam keterangan resminya kepada Aktualitas.id, Sabtu (19/4/2025).
Baca Juga: Apresiasi Kinerja Mentan dan Wamentan, Prabowo: Tim Pertanian Kita Hebat
Menurut Arief teguran yang diterima oleh pria asal Sulawesi itu, justru menjadi masukan positif kepada Mentan.
“Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” katanya.
Dirinya menjelaskan, Menteri Amran ingin menunjukkan dengan dukungan Presiden dan Wakil Presiden, dirinya tidak ragu membela petani dan menjaga kepentingan nasional.
Baca Juga: RILEKS: Kilas Balik Perkembangan Hukum di Indonesia
“Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.
Arief membeberkan, pihaknya mencatat, selama periode sebelumnya di bawah dukungan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo, kementerian bersama aparat penegak hukum seperti Polri, Kejaksaan, dan KPK, berhasil mengungkap 784 kasus mafia pangan.
Sebanyak 411 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Di internal Kementerian Pertanian, 1.500 pegawai dikenai demosi dan mutasi akibat pelanggaran kedisiplinan dan integritas.
“Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden. Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan,” lanjut Arief.
Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, kata Arief, Menteri Amran menunjukkan ketegasan dengan menetapkan 20 tersangka baru dan memproses hukum 50 perusahaan dalam berbagai kasus dugaan korupsi sektor pangan. Upaya ini dilakukan bersama KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan.
“Presiden dan Wakil Presiden kita sangat tegas dalam isu pangan, khususnya perangi korupsi dan mafia pangan. Bagi Pak Menteri, integritas adalah harga mati. Siapa pun yang terbukti merugikan petani baik mitra kerja, pengamat, maupun pegawai internal akan ditindak tanpa kompromi,” tutup Arief. (Yan Kusuma)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP
-
POLITIK09/06/2025 12:00 WIB
Hindari Kericuhan 2029, PKS: RUU Pemilu Wajib Ketok Palu Tahun Ini