Connect with us

EKBIS

Gaji ke-13 ASN Sudah Tersalurkan Rp32,8 Triliun

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Aparatur Sipil Negara (ASN)

AKTUALITAS.ID — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi penyaluran gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, dan pensiunan telah mencapai Rp32,8 triliun dari total alokasi anggaran Rp49,4 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan hal ini dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Ia menyebutkan bahwa pembayaran gaji ke-13 telah dimulai bulan ini dan terus berlangsung.

“Gaji ke-13 untuk ASN pusat telah disalurkan secara penuh dengan total Rp14,05 triliun kepada 1,99 juta pegawai,” ujar Suahasil.

Sementara itu, penyaluran untuk ASN daerah baru mencapai 48,4 persen atau sekitar Rp7,15 triliun untuk 1,72 juta pegawai. Lambatnya pencairan disebabkan baru 264 dari 546 pemerintah daerah (pemda) yang telah melakukan pembayaran.

“Kami berharap seluruh pemda dapat menyelesaikan penyaluran gaji ke-13 ASN daerah pada bulan Juni ini,” tambahnya.

Untuk pensiunan, penyaluran melalui PT Taspen telah mencapai Rp10,25 triliun (98,1 persen) kepada 3,1 juta penerima manfaat. Adapun PT Asabri telah menyalurkan Rp1,35 triliun (95,1 persen) kepada sekitar 474 ribu pensiunan TNI-Polri.

Belanja Negara Tembus Rp1.016 Triliun, Defisit Masih Terjaga

Selain laporan gaji ke-13, Suahasil juga mengungkapkan realisasi belanja negara hingga akhir Mei 2025 telah mencapai Rp1.016,3 triliun, atau 28,1 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibanding April yang baru mencapai Rp806,2 triliun.

Belanja pemerintah pusat mencapai Rp694,2 triliun, terdiri dari belanja kementerian/lembaga (Rp325,7 triliun) dan belanja non-K/L (Rp368,5 triliun). Sementara itu, belanja transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp322 triliun atau 35 persen dari target.

Di sisi lain, pendapatan negara tercatat sebesar Rp995,3 triliun atau 33,1 persen dari target APBN senilai Rp3.005,1 triliun. Namun, terjadi perlambatan dibanding bulan sebelumnya, di mana kenaikan pendapatan Mei hanya Rp184,8 triliun, lebih rendah dibandingkan kenaikan pada April yang hampir menyentuh Rp300 triliun.

Dengan posisi tersebut, APBN mengalami defisit sebesar Rp21 triliun atau 0,09 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Mei 2025. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING