EKBIS
Perluas Jangkauan SPHP, Bulog Libatkan Koperasi dan Terapkan Aturan Ketat Distribusi
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Perum Bulog memperluas jangkauan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan melibatkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pasar rakyat, serta pemerintah daerah melalui Gerakan Pangan Murah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan 1,3 juta ton beras dari Cadangan Beras Pemerintah dapat terdistribusi merata hingga pelosok tanah air.
“Langkah ini bertujuan agar 1,3 juta ton beras dari Cadangan Beras Pemerintah bisa terdistribusi merata hingga ke pelosok,” ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, kepada Aktualitas.id, Sabtu (12/7/2025).
Ia menjelaskan, penyaluran beras SPHP diatur secara ketat sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 215 Tahun 2025. Mitra penyalur dilarang mencampur beras SPHP dengan jenis beras lain, pembelian oleh konsumen dibatasi maksimal 10 kilogram, dan beras SPHP tidak boleh diperjualbelikan kembali. Adapun kemasan 50 kilogram hanya diperuntukkan bagi wilayah khusus seperti Maluku, Papua, serta daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan).
Harga beras SPHP dari gudang Bulog ke mitra penyalur ditetapkan berbeda-beda berdasarkan wilayah. Untuk Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi sebesar Rp11.000 per kilogram. Di wilayah Sumatera lainnya, NTT, dan Kalimantan ditetapkan Rp11.300 per kilogram, sementara untuk Maluku dan Papua sebesar Rp11.600 per kilogram.
“Pengaturan ini dirancang untuk menjaga efektivitas intervensi pasar dan mencegah praktik yang merugikan masyarakat,” jelas Suyamto.
Ia menambahkan, Bulog akan bekerja sama dengan Satgas Pangan dalam pengawasan lapangan agar distribusi sesuai dengan ketentuan.
Bulog menyatakan komitmennya untuk menjalankan program SPHP secara efisien, transparan, dan akuntabel, guna memastikan akses pangan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dan meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan program tersebut.
“Jika masyarakat menemukan praktik penjualan beras SPHP yang melebihi HET, kami meminta agar segera melaporkannya,” tegasnya. (Purnomo)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   NASIONAL30/10/2025 14:30 WIB NASIONAL30/10/2025 14:30 WIB2,1 Ton Narkoba Dimusnahkan Bareskrim Polri 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 14:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 14:00 WIBKalah 2-3 dari Iran, Timnas Voli Putri Indonesia Raih Medali Perak 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	











 
											 
											 
											 
											 
											




