EKBIS
Mentan Ungkap Peredaran Pupuk Palsu Rugikan Petani Rp3,2 Triliun, Kasus Ditangani Mabes Polri
AKTUALITAS.ID — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait dugaan peredaran pupuk palsu di berbagai wilayah Indonesia yang berpotensi menyebabkan kerugian petani hingga Rp3,2 triliun. Kasus tersebut kini telah ditangani oleh Mabes Polri dan sejumlah tersangka telah ditetapkan.
“Sudah, sudah (ditetapkan) tersangka di Mabes,” ujar Amran kepada awak media usai menghadiri Rapat Tindak Lanjut Arahan Presiden terkait Manipulasi Harga Beras dan Beras Oplosan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Meski enggan merinci lebih jauh terkait identitas para tersangka maupun wilayah persebaran kasus, Mentan meminta awak media untuk langsung mengonfirmasi ke Mabes Polri. “Tanya di Mabes ya (untuk jumlah tersangka),” singkatnya sembari memasuki lift Gedung Kemenko Pangan.
Amran menegaskan pemerintah berkomitmen penuh memberantas kejahatan distribusi pupuk palsu dan memastikan petani hanya menerima pupuk berkualitas guna mendukung target swasembada pangan nasional.
Sebelumnya, dalam pernyataan di Makassar pada Sabtu (12/7/2025), Mentan mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian menemukan sedikitnya lima jenis pupuk palsu yang beredar di pasaran. Pupuk-pupuk tersebut sangat merugikan petani, terutama karena sebagian besar dari mereka menggunakan dana pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Bayangkan kalau pupuk palsu. Kerugian petani bisa mencapai Rp3,2 triliun. Dan ini belum termasuk dampak jangka panjang. Karena dana yang digunakan bukan milik pribadi, tapi pinjaman. Kalau gagal panen, bisa bangkrut,” tegasnya.
Meski belum mengungkap jenis dan lokasi peredaran pupuk palsu secara rinci, Amran menegaskan bahwa pelaku pemalsuan akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Ia mengecam tindakan tidak etis tersebut yang justru menyengsarakan petani kecil.
“Ini harus kita bersihkan. Tidak boleh ada ruang untuk pelaku kejahatan yang menipu petani. Selama kami memimpin Kementerian Pertanian, kami ingin pertanian Indonesia berjaya dan petani kita sejahtera,” tutupnya. (ARI WIBOWO/DIN)
-
NASIONAL27/12/2025 01:09 WIBPengamat: Bendera GAM di Tengah Bencana Bisa Picu Trauma Lama
-
EKBIS27/12/2025 00:03 WIBHadapi Cuaca Ekstrem Nataru, PLN Siagakan 69.000 Personel di Seluruh Indonesia
-
JABODETABEK27/12/2025 05:30 WIBBMKG: DKI Jakarta Waspada Hujan Sedang hingga Lebat pada Sabtu 27 Desember 2025
-
NASIONAL27/12/2025 07:00 WIBTNI dan Masyarakat Diminta Tahan Diri Usai Insiden Bendera Bulan Bintang
-
NUSANTARA27/12/2025 07:30 WIBSemeru Meletus, PVMBG Imbau Warga Jauhi Zona Besuk Kobokan
-
JABODETABEK27/12/2025 08:30 WIBPolda Metro Jaya Gelar SIM Keliling di 5 Lokasi pada Sabtu 27 Desember
-
OASE27/12/2025 05:00 WIBKandungan Surah As Syams dan Keistimewaan Membacanya di Pagi Hari
-
POLITIK27/12/2025 06:00 WIBPengamat: Lemahnya Integritas-Kompetensi Penyelenggara Pemilu Jadi Permasalahan Krusial

















