JABODETABEK
822 Keluarga di Jakut Masih BAB Sembarangan, Pemkot Intensifkan Program Stop BABS

AKTUALITAS.ID — Sebanyak 822 kepala keluarga (KK) di Jakarta Utara tercatat masih melakukan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS), terutama di wilayah Kecamatan Cilincing dan Kecamatan Koja. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, dr. Lysbeth Regina Pandjaitan, pada Senin (22/10/2024). Upaya untuk mengakhiri praktik ini terus digencarkan guna mewujudkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan target “Kelurahan Stop BABS.”
“Masih ada kelurahan yang belum mencapai komitmen untuk Stop BABS, dengan total 822 KK yang belum memiliki akses sanitasi layak,” ujar dr. Lysbeth.
Ia menambahkan, perilaku buang air besar sembarangan membawa dampak serius terhadap kesehatan masyarakat, mulai dari meningkatnya kasus diare, hepatitis, hingga penyakit pencernaan lainnya. Selain itu, kualitas air tanah yang sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi terancam akibat kontaminasi.
Lebih jauh, dr. Lysbeth juga mengungkapkan bahwa kebiasaan BABS dapat meningkatkan risiko stunting atau gagal tumbuh pada anak-anak. Stunting, yang disebabkan oleh diare berkepanjangan dan kekurangan gizi, dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak.
Meski masih ada tantangan, dr. Lysbeth memberi apresiasi kepada Kelurahan Pluit yang telah berhasil mewujudkan komitmen Stop BABS, di mana seluruh masyarakatnya tidak lagi melakukan buang air besar di tempat terbuka.
Langkah Pemkot Jakarta Utara
Sebagai upaya penanganan, Pemerintah Kota Jakarta Utara terus berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, seperti Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), untuk menyediakan sarana sanitasi yang memadai bagi masyarakat.
“Perbaikan sarana sanitasi dan tempat buang air besar sangat penting agar tidak ada lagi keluarga yang buang air sembarangan,” tegas dr. Lysbeth.
Selain infrastruktur, Pemkot Jakarta Utara juga memperkuat promosi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya buang air besar sembarangan. Penggalangan dana melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) juga terus dilakukan guna mempercepat pencapaian target Stop BABS.
“Kami melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ujar dr. Lysbeth.
Diharapkan dengan upaya ini, masyarakat Jakarta Utara dapat menikmati lingkungan yang lebih sehat, bebas dari dampak buruk buang air besar sembarangan, sekaligus mendorong peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
EKBIS12/03/2025
Hadapi Krisis Pangan Global, Pemerintah Pastikan Produksi Beras Nasional Surplus
-
NASIONAL13/03/2025
Kontroversi Amplop Cokelat di Rapat Pertamina: Anggota DPR Tegaskan Itu Hanya SPPD
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO: Komisi V Setujui Anggaran Tambahan Kemendes dari Hibah Luar Negeri
-
RAGAM12/03/2025
Raffi Ahmad Prihatin dengan Kondisi Wendy Cagur
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa
-
OASE13/03/2025
Rahasia Asmaul Husna: Keistimewaan Nama-Nama Allah yang Membawa Berkah
-
JABODETABEK12/03/2025
Empat Anggota Polda Metro Jaya Dipecat, Kapolda Tegaskan Penegakan Disiplin
-
OASE12/03/2025
Masjid Al-Anshor: Saksi Bisu Sejarah Islam di Batavia yang Terhimpit Zaman