Connect with us

JABODETABEK

Nelayan Keluhkan Busa Putih di Sungai BKT Marunda, Tangkapan Ikan Menurun Drastis

Aktualitas.id -

Kondisi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda Cilincing yang dipenuhi busa putih di Jakarta, Selasa (24/6/2025). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Sejumlah nelayan di kawasan hilir Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan kemunculan busa putih menggumpal yang mencemari aliran sungai. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan menangkap ikan seperti biasanya.

“Busa ini baunya seperti sabun, seperti limbah pabrik atau rumah tangga,” ujar Sobari, seorang nelayan setempat, saat ditemui di lokasi, Selasa (24/6/2025). Ia menambahkan, saat busa mulai muncul di permukaan air, banyak nelayan langsung menghentikan aktivitas menjala ikan. Namun, ia tetap mencoba dan hanya berhasil membawa pulang dua ekor ikan.

Biasanya, Sobari bisa membawa pulang dua hingga tiga kilogram ikan, termasuk belanak dan mujair, untuk dikonsumsi bersama keluarganya di rumah. “Kalau sedang tidak bekerja, saya mancing buat makan keluarga, bukan untuk dijual,” tambah pria asal Karang Tengah, Bekasi, itu.

Kehadiran busa ini pun mengundang perhatian pihak kelurahan. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Marunda, Dwi Djunarso, mengaku sudah meninjau langsung ke lokasi dan membenarkan adanya busa yang cukup pekat di satu titik aliran sungai.

“Busa ini hanya muncul di titik ini saja. Titik lain tidak ada,” katanya. Ia menyatakan akan melaporkan temuan ini kepada lurah untuk diteruskan ke instansi yang lebih tinggi agar segera ditindaklanjuti.

Meski di sekitar aliran sungai tidak terlihat adanya pabrik atau industri, dugaan sementara menyebutkan bahwa busa tersebut muncul akibat turbulensi air di pintu air Weir 3 Marunda. Pintu air tersebut kerap dibuka pada pagi hari, yang diduga memicu munculnya busa dan perlahan menghilang saat sore tiba.

Warga dan nelayan berharap pemerintah segera turun tangan menyelidiki sumber pencemaran dan mengatasi kondisi ini agar aktivitas mencari ikan dapat kembali normal. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version