Connect with us

JABODETABEK

Cegah Sampah Menumpuk, Pemkot Jakut Dorong Pilah Sampah dari Rumah

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Sampah di Jakarta. (Dok: Antara)

AKTUALITAS.ID — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mengajak warga untuk aktif mengelola sampah rumah tangga demi menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Upaya ini ditandai dengan kolaborasi bersama PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok yang menyerahkan 200 unit tong sampah pilah sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mengatakan, budaya memilah sampah dari sumbernya merupakan kunci membangun lingkungan yang berkelanjutan.

“Kami mengajak warga membangun budaya memilah sampah dari rumah. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar,” ujar Hendra saat menerima bantuan di Kantor Wali Kota, Rabu (16/7/2025).

Bantuan tong sampah ini akan disebar ke permukiman warga untuk mempermudah pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Menurut Hendra, kolaborasi dengan Pelindo menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengatasi permasalahan sampah.

“Semoga kerja sama ini terus terjalin dan menginspirasi pihak lain untuk ikut menjaga kota yang kita cintai ini,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Executive General Manager PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Yandri Tri Saputra, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari total 500 unit tong sampah yang akan diberikan secara bertahap.

“Hari ini kami serahkan 200 unit, sisanya 300 unit akan menyusul. Ini bagian dari komitmen kami melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” katanya.

Selain bantuan tong sampah, Pelindo juga telah merampungkan pembangunan sebuah taman di kawasan Artha Gading yang akan segera diserahkan kepada Pemkot Jakarta Utara.

Di sisi lain, Jakarta Utara juga menjadi daerah percontohan nasional untuk pengelolaan sampah organik berbasis komunitas. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq saat menyerahkan drum komposter berbahan High-Density Polyethylene (HDPE) dari CSR PT Esa Maha Karya Tunggal kepada warga.

“Proyek percontohan ini difokuskan pada sektor hotel, restoran, dan kafe (Horeka), dengan pengolahan sampah organik menggunakan drum HDPE yang ramah lingkungan,” jelas Hanif.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, produksi sampah di Ibu Kota saat ini masih berkisar 8.000 ton per hari, naik dari tahun sebelumnya yang sempat turun menjadi 5.859 ton per hari pada 2023. Pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi disebut sebagai faktor utama kenaikan tersebut.

Pemerintah berharap dengan penguatan budaya pilah sampah dan kolaborasi lintas sektor, Jakarta Utara bisa menjadi model pengelolaan sampah yang sukses dan berkelanjutan. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING