Connect with us

JABODETABEK

579 Ribu Warga Jakarta Alami Obesitas Sentral, Dinkes Dorong Warga Lebih Aktif Bergerak

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Obesitas (ist)

AKTUALITAS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sebanyak 579.812 orang di ibu kota mengalami obesitas sentral, atau kelebihan lemak di area perut. Data ini diperoleh dari hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah diikuti 1,7 juta warga Jakarta.

“Sekitar 33,7 persen dari warga yang diperiksa lingkar perutnya mengalami obesitas sentral,” ujar Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI, Sri Puji Wahyuni, Selasa (4/11/2025).

Tak hanya itu, dari 446.116 warga yang diperiksa tingkat aktivitas fisiknya, sebanyak 94,94 persen atau 423.521 orang dinyatakan kurang bergerak.

Hingga Oktober 2025, jumlah pendaftar program CKG di Jakarta sudah mencapai 2,77 juta orang, dan yang telah dilayani 2,56 juta orang atau sekitar 92,46 persen dari total pendaftar.

Puji mengatakan, temuan terbanyak dalam pemeriksaan tersebut adalah risiko penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan obesitas dan minimnya aktivitas fisik.

Menanggapi hal itu, Dinkes DKI bakal memperluas kegiatan skrining penyakit tidak menular (PTM) lewat dua pendekatan:

  1. Fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, pustu, dan klinik pegawai Pemprov DKI.
  2. Komunitas masyarakat, seperti posyandu, sekolah, lingkungan kerja, dan kegiatan warga.

“Tujuannya agar skrining bisa lebih dekat dan menjangkau lebih banyak warga,” terang Puji.

Selain skrining, Dinkes juga menggencarkan program gaya hidup sehat lewat kampanye “Jakarta Berjaga” yang kini masuk tahun kedua.

Dalam program ini, warga diajak menyelesaikan tantangan melangkah minimal 7.500 langkah per hari selama 21 hari berturut-turut.

“Harapannya, berjalan kaki jadi kebiasaan sehat baru warga Jakarta,” ujar Puji.

Ada juga program unik bernama “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu” yang mendorong warga menurunkan berat badan dengan cara menyenangkan. Peserta wajib berjalan kaki 7.500 langkah per hari, makan dengan konsep “Isi Piringku”, serta rutin cek kesehatan tiap minggu selama program berlangsung.

“Bukan soal penampilan semata, tapi untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan jantung,” jelas Puji.

Selain itu, Dinkes DKI juga gencar melakukan edukasi langsung dan kampanye digital soal hidup sehat melalui puskesmas, rumah sakit, serta media sosial.

“Kami juga bekerja sama dengan sektor swasta (CSR) untuk edukasi, pengembangan SDM, dan pendampingan program penanggulangan penyakit tidak menular,” tambah Puji.


📊 Data sekilas:

  • Total peserta CKG: 2.770.691 orang
  • Sudah dilayani: 2.561.747 orang (92,46%)
  • Obesitas sentral: 579.812 orang (33,7%)
  • Kurang aktivitas fisik: 423.521 orang (94,94%)

(YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING