NASIONAL
KY Siap Terima Laporan Pelanggaran Hakim Kasus Dhani
AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus menyatakan masyarakat bisa melaporkan kepada KY bila menemukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim dalam perkara ujaran kebencian dengan terpidana Ahmad Dhani. Namun pelaporan tersebut harus disertai dengan indikator pelanggaran. “Kalau seandainya ada yang merasa dirugikan, silakan saja lapor ke Komisi Yudisial sepanjang ada pelanggaran […]

AKTUALITAS.ID – Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus menyatakan masyarakat bisa melaporkan kepada KY bila menemukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim dalam perkara ujaran kebencian dengan terpidana Ahmad Dhani. Namun pelaporan tersebut harus disertai dengan indikator pelanggaran.
“Kalau seandainya ada yang merasa dirugikan, silakan saja lapor ke Komisi Yudisial sepanjang ada pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakimnya,” kata dia seperti dilansir Republika.co.id, Senin (4/2/2019).
Jaja menjelaskan, ada beberapa indikator pelanggaran hakim. Di antaranya, kalau misalnya hakim tersebut melakukan pertemuan dengan pihak yang berperkara atau pihak-pihak lain yang berkaitan dengan perkara.
“Misalnya kalau memutusnya itu terlalu berat sebelah, lalu ada indikatornya misalnya bertemu dengan pihak (yang berperkara) dan lain sebagainya, silakan lapor ke KY, kalau ada perilaku hakim yang menyimpang,” tuturnya.
Pengacara Ahamd Dhani, Hendarsam Marantoko, usai kliennya divonis 1,5 tahun penjara, mengatakan, vonis kepada kliennya adalah sebuah vonis balas dendam. Kasus yang menjerat Ahmad Dhani, dinilainya sama dengan kasus yang menjerat mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pihaknya juga menganggap bahwa dalam persidangan, tidak pernah dipaparkan dengan jelas di mana unsur yang mengandung SARA dalam cicitan Ahmad Dhani. Hakim dianggap tidak menjelaskan sama sekali, dan hanya menganggap apa yang dikatakan Dhani dalam akun Twitternya tersebut merupakan ujaran kebencian.
“Yang kami sangat kecewa, tidak ada dasar atau pertimbangan hukum secara akademis untuk melihat, untuk menguraikan, secara detil mana yang dianggap perbuatan ujaran kebencian atau tidak,” kata dia.
Majelis hakim yang diketuai Ratmoho pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (28/1), menyatakan Ahmad Dhani Prasetyo alias Ahmad Dhani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ahmad Dhani Prasetyo dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan.
Dhani terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak, menyuruh melakukan dan menyebarkan informasi, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa Kebencian atau permusuhan. Dhani dikenakan pasal 45A ayat 2 juncto pasal 28 ayat 2 Undang-Undang 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
-
EKBIS01/05/2025 09:30 WIB
Harga Emas di Pegadaian Bergerak Tipis di Hari Buruh
-
OLAHRAGA30/04/2025 20:00 WIB
The Daddies Resmi Buka Daddies Arena, Sarana Olahraga Modern di BSD
-
EKBIS01/05/2025 07:30 WIB
Harga BBM di Seluruh SPBU Kompak Turun Mulai 1 Mei 2025, Cek Rinciannya di Sini
-
POLITIK01/05/2025 07:00 WIB
Usai May Day, DPR Akan Bahas RUU PPRT sebagai “Kado” untuk Pekerja
-
JABODETABEK01/05/2025 06:30 WIB
Gagalkan Aksi Tawuran: TNI Ringkus 2 Pemuda Bersenjata Tajam di Depok
-
OLAHRAGA30/04/2025 22:00 WIB
Megawati Siap Perkuat Petrokimia di Final Four Proliga 2025, Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Dokter
-
JABODETABEK01/05/2025 00:01 WIB
Pemprov DKI: SPMB 2025 Siap Gantikan PPDB, Sistem Lebih Fleksibel
-
OASE01/05/2025 05:00 WIB
Inilah Jumlah Pasti Haji dan Umrah yang Dilakukan Rasulullah SAW