Nasional
KPK Desak Pejabat Baru Segera Laporkan Harta Kekayaan
AKTUALITAS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (19/8/2024) untuk segera menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menegaskan bahwa para pejabat yang baru dilantik wajib melaporkan kekayaan mereka paling lambat tiga bulan setelah dilantik.
“KPK mengimbau agar para pejabat yang baru dilantik segera menyampaikan LHKPN kepada KPK paling lambat tiga bulan sejak tanggal pelantikan,” ujar Tessa pada Senin (19/8/2024).
Beberapa menteri yang telah menjabat sebelumnya, seperti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, sudah memenuhi kewajiban mereka melaporkan LHKPN pada tahun 2023. Dalam kapasitas sebelumnya sebagai anggota DPR dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kedua menteri tersebut dianggap patuh oleh KPK. Dengan demikian, mereka hanya perlu melaporkan kembali LHKPN secara periodik pada tahun 2025.
“Berdasarkan data KPK, Menkumham Bapak Supratman Andi Agtas dan Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia sudah patuh menyampaikan LHKPN periodik 2023 sehingga cukup melaporkan kembali secara periodik pada 2025 nanti,” jelas Tessa.
Namun, sejumlah pejabat baru yang belum terdaftar sebagai wajib LHKPN, seperti Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Angga Raka Prabowo, akan mendapatkan surat imbauan dari KPK. Rosan sebelumnya telah melaporkan LHKPN saat awal menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN II pada 2023, namun Angga belum pernah terdaftar sebagai wajib LHKPN.
“KPK akan mengirimkan surat imbauan penyampaian LHKPN khusus awal menjabat kepada Menteri Investasi dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika,” tambah Tessa.
Selain para menteri, KPK juga akan menyurati kepala badan yang baru dilantik, termasuk Hasan Nasbi sebagai Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi, dan Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ketiganya juga diwajibkan melaporkan harta kekayaan mereka kepada KPK.
“Kepala Badan Gizi Nasional, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, dan Kepala BPOM, yang belum pernah terdaftar sebagai wajib LHKPN, akan disurati oleh KPK,” tutup Tessa.
Dengan langkah ini, KPK terus mengupayakan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, memastikan bahwa para pejabat negara melaporkan kekayaan mereka secara tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (NAUFAL/RAFI)
-
EkBis10 jam lalu
Potensi Kerugian Rp 308 Triliun: Aturan Kemasan Rokok Tanpa Merek Picu Kontroversi
-
Dunia8 jam lalu
Hasil Sementara Pilpres AS 2024: Trump Unggul atas Kamala Harris dalam Perolehan Suara Elektoral
-
Jabodetabek23 jam lalu
BMKG: Hujan Ringan Warnai Jakarta pada Rabu Siang
-
Nasional21 jam lalu
Pemerintah Dorong Devisa Pekerja Migran, Potensi Rp 300 Triliun Per Tahun
-
Nasional11 jam lalu
DPR: Kelanjutan Seleksi Capim dan Dewas KPK Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
-
Olahraga20 jam lalu
Timnas U20 Tiba di Tokyo untuk Jalani Pemusatan Latihan
-
Ragam19 jam lalu
Sule Dukung Mahalini Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga: Itu Pilihan yang Baik
-
Nusantara18 jam lalu
Pilkada Mimika, Milenial Hingga Gen Z Lebih Pilih Pasangan Maximus-Peggi