Connect with us

Nasional

Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasikan Pembubaran Organisasi di Solo

Published

on

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Sekitar 1.400 mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) berkumpul di Solo pada Sabtu (21/12/2024) untuk mendeklarasikan pembubaran organisasi tersebut dan menyatakan komitmennya untuk kembali menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Deklarasi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara dan tokoh masyarakat.

Mantan anggota JI yang hadir berasal dari Keresidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang, serta beberapa di antaranya mengikuti acara secara daring. Mereka bersama-sama membaca deklarasi yang isinya mendukung pembubaran Jamaah Islamiyah dan menyatakan sikap untuk kembali mengabdi pada NKRI. Salah satu poin penting dalam deklarasi tersebut adalah dukungan terhadap pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

Deklarasi ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, dan Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito. Selain itu, hadir pula Kepala BNPT Irjen Pol Eddy Hartono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, serta Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo.

Irjen Pol Sentot Prasetyo, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa deklarasi ini merupakan langkah yang tulus dari para mantan anggota JI yang kini menyadari bahwa perjuangan mereka tidak seharusnya melawan negara, tetapi justru untuk membangun bangsa dan negara. “Hari ini telah hadir lebih kurang 1.400 perwakilan saudara kita dari mantan anggota Jamaah Islamiyah. Ada juga yang hadir secara daring dengan peserta kurang lebih 7.000 orang dari 34 daerah,” ungkap Sentot.

Menurut Sentot, pembubaran JI ini bukanlah hasil dari paksaan pemerintah atau kepolisian, melainkan keputusan yang datang dari kesadaran dan kemauan sendiri. Keputusan ini juga merupakan hasil dari kajian mendalam dan refleksi panjang yang dilakukan oleh tokoh-tokoh JI. “Proses ini diawali pada tahun 2019 melalui komunikasi dengan para tokoh Jamaah Islamiyah, seperti ustaz Para Wijayanto. Diskusi ini dilakukan dengan penuh kehangatan dan keterbukaan,” ujar Sentot.

Sentot menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah organisasi teroris besar seperti Jamaah Islamiyah membubarkan diri atas kemauan sendiri, yang menunjukkan perubahan ideologis yang signifikan di kalangan anggotanya. “Alhamdulillah, kami berhasil. Ini adalah langkah besar dalam upaya moderasi dan perdamaian,” tutup Sentot. (Yan Kusuma)

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id