Connect with us

NASIONAL

BGN Cari Solusi Kekurangan Dapur Gizi di Jakarta, Skema Sewa ke Investor Jadi Opsi

Aktualitas.id -

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang. (Antara)

AKTUALITAS.ID – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menyebut pembangunan dapur oleh pihak ketiga kemudian disewakan kepada BGN menjadi salah satu solusi untuk mengatasi minimnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jakarta. Menurutnya, keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah di ibu kota membuat jumlah SPPG jauh lebih sedikit dibandingkan daerah luar Jawa.

“Kita akan perlakukan seperti wilayah 3T, di mana ada yang membangun dapur lalu disewa langsung oleh BGN,” ujar Nanik usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Ia menambahkan, pemerintah membuka peluang bagi investor yang bersedia membangun fasilitas dapur untuk kemudian disewa oleh BGN. Langkah itu ditempuh agar keberadaan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap terjamin dan seluruh anak di Indonesia dapat menerima layanan gizi tanpa hambatan.

“Prinsipnya, tidak boleh ada satu anak pun yang tidak mendapat MBG. Jadi pasti kita cari jalan supaya dapur tetap ada,” kata Nanik.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran program MBG telah mencapai Rp41,3 triliun per 18 November 2025, atau 58,2 persen dari total pagu Rp71 triliun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan masih ada sekitar Rp30 triliun yang bisa digelontorkan untuk percepatan program hingga akhir tahun.

“Anggaran yang sudah direalisasikan mencapai 58 persen dari alokasi APBN. Masih ada ruang signifikan untuk November–Desember,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa edisi November.

Program MBG tercatat telah menjangkau 41,9 juta penerima melalui 15.369 SPPG di seluruh Indonesia. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan penerima manfaat terbesar yaitu 25,68 juta orang, disusul Sumatera 8,6 juta, Sulawesi 2,74 juta, Bali–Nusa Tenggara 2,15 juta, Kalimantan 1,70 juta, serta Maluku–Papua 0,69 juta orang.

Selain itu, program ini juga berhasil menyerap 556.735 tenaga kerja per 18 November 2025.

Realisasi belanja MBG melonjak dua kali lipat dibandingkan awal Oktober, dari Rp20,6 triliun (29 persen pagu) menjadi Rp41,3 triliun, sekaligus meningkatkan jumlah penerima dari 31,2 juta menjadi 41,9 juta orang. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING