Connect with us

NASIONAL

Korban Meninggal Bencana Hidrometeorologi di Agam Bertambah Jadi 188 Orang dan 72 Hilang

Aktualitas.id -

Alat berat sedang mencari korban yang hilang terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Antara/Yusrizal.

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengaktifkan 14 posko darurat bencana hidrometeorologi di 13 kecamatan dalam membantu warga terdampak banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan korban meninggal dunia dampak bencana hidrometeorologi di daerah itu mencapai 188 orang dan 72 orang belum ditemukan.

“Ini merupakan data pada Selasa kemarin sekitar pukul 20.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu (10/12/2025).

Ia mengatakan 188 korban meninggal tersebut tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 14 orang dan tiga orang belum ditemukan, Kecamatan Tanjung Raya korban meninggal 10 orang dan dua orang belum ditemukan.

Sementara di Kecamatan Palupuh meninggal satu orang, Kecamatan Matur meninggal satu orang, Kecamatan Palembayan korban meninggal138 orang dan belum ditemukan 66 orang, kemudian di Kecamatan Lubuk Basung korban belum ditemukan satu orang.

“23 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian,” katanya .

Ia menambahkan untuk pencarian korban belum ditemukan bakal dilanjutkan oleh tim gabungan dari BPBD Agam, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan dan lainnya pada Rabu (10/12) ini.

Pencarian korban menggunakan alat berat, kata dia, karena diduga korban tertimbun material banjir bandang berupa tanah dan pohon.

“Kami berharap korban bisa segera ditemukan dalam waktu dekat,” katanya.

Untuk korban masih dirawat sebanyak 13 orang, korban yang mengungsi 4.117 orang, dan terdampak atau terisolir 988 orang.

Rumah rusak ringan 493 unit, rumah rusak sedang 359 unit, rumah rusak berat 600 unit, tempat ibadah terdampak 11 unit, jembatan rusak 67 titik dan jalan rusak 49 titik.

Setelah itu ada fasilitas pendidikan yang rusak 99 unit, irigasi rusak 125 unit, bendungan rusak 18 unit, ternak yang mati 6.025 ekor, dan lahan pertanian yang rusak 1.813,70 hektare.

“Total kerugian akibat banjir bandang, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut Rp682,35 miliar,” katanya.

(Yan Kusuma/goeh)

TRENDING