Connect with us

NUSANTARA

Pj Gubernur Jabar Minta Evaluasi Pagar Laut Bekasi Demi Kelestarian Lingkungan 

Aktualitas.id -

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memberikan keterangan di Gedung Sate Bandung, Jumat (17/1/2025). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menegaskan pentingnya evaluasi terhadap proyek pagar laut di pesisir Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Ia meminta agar pembangunan tersebut tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan sekitar.

“Secara legal proyek ini sudah sesuai, tetapi saya meminta Pak Hermansyah untuk mengevaluasi agar tidak mengganggu. Prinsip dasarnya adalah jangan sampai merugikan lingkungan dan masyarakat,” ujar Bey di Gedung Sate, Bandung, Jumat (19/1/2025).

Bey juga mengungkapkan bahwa meskipun proyek ini memiliki dasar hukum yang jelas, masih ada satu izin yang belum rampung, yaitu Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Oleh karena itu, sementara waktu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penyegelan terhadap proyek tersebut.

“Begitu izinnya selesai, segel akan dibuka. Intinya, semua harus berjalan dengan tertib dan tidak merugikan masyarakat,” tegasnya.

Proyek Pengembangan PPI Paljaya Berbeda dengan Kasus Tangerang

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat, Hermansyah, memastikan bahwa pagar laut di Bekasi berbeda dengan kasus serupa yang pernah terjadi di Tangerang. Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya yang bekerja sama dengan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN).

Proyek ini memiliki dasar hukum yang jelas, yakni Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 032/Kep.299-BPKAD/2023 dan Perjanjian Kerjasama (PKS) Nomor 45/PEM.04.04/BPKAD/2023.

“Alurnya melewati lahan yang memiliki sertifikat resmi dari PT TRPN dan PT MAN, jadi status kepemilikannya jelas dan berbeda dengan kasus di Tangerang,” ungkap Hermansyah.

Dalam kerja sama ini, PT TRPN tidak hanya mengembangkan akses jalan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap aspek sosial dan lingkungan. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

– Pembangunan jalan akses sepanjang 600 meter dengan lebar 10 meter

– Penataan sosial untuk warga terdampak

– Pembangunan 50 kios UMKM

– Penanaman mangrove seluas 1 hektar

– Penyusunan master plan pengembangan kawasan PPI Paljaya

Hermansyah menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar serta kelestarian lingkungan.

“Pengelolaan lingkungan tetap menjadi prioritas, terutama terhadap ekosistem mangrove yang terdampak. Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini membawa manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan proyek pengembangan PPI Paljaya dapat berjalan lancar, tetap menjaga keseimbangan lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir Bekasi. (NAUFAL/RIHADIN)

TRENDING