Connect with us

NUSANTARA

Pemprov Papua Wajibkan ASN Pakai Tas Noken dan Batik Papua Setiap Kamis

Aktualitas.id -

Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong bersama Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setyo Wahyudi saat menggunakan tas noken ketika melakukan sidak bahan pokok beberapa waktu lalu di Kota Jayapura, Papua. (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya untuk menggunakan tas noken dan baju bermotif Papua setiap hari Kamis dan Jumat. Kebijakan ini bertujuan untuk melestarikan identitas budaya Bumi Cenderawasih sekaligus mendukung perekonomian perajin lokal.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto, menyampaikan bahwa kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Papua Nomor: 000.8.6.1/0554/SET. Ia menegaskan, tas noken yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO harus terus dijaga kelestariannya.

“ASN di Pemprov Papua berjumlah sekitar 8.000 orang. Jika setiap pegawai memiliki minimal dua baju batik Papua dan tas noken, tentu ini akan memberikan dampak positif bagi para perajin lokal,” ujarnya di Jayapura, Minggu (19/1/2025).

Dampak Positif bagi Perekonomian dan Budaya

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi para pengrajin tas noken dan pembatik Papua.

“Kami berharap aturan ini juga diterapkan di seluruh kabupaten, kota, hingga tingkat kelurahan dan distrik. Ini bukan hanya tentang identitas budaya, tetapi juga bentuk dukungan terhadap produk-produk lokal,” tambah Jeri.

Ia juga menekankan bahwa dengan semakin derasnya pengaruh budaya asing di Papua, pelestarian budaya lokal menjadi semakin penting.

Dukungan dari Perajin Lokal

Para perajin tas noken menyambut baik kebijakan ini. Salah satunya, Mama Anita, perajin tas noken di Kota Jayapura, yang mengaku aturan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.

“Kebijakan ini sangat membantu kami. Dengan adanya kewajiban memakai tas noken bagi ASN, produk kami akan semakin dikenal dan penjualannya meningkat,” ujar Mama Anita.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan masyarakat Papua semakin bangga menggunakan produk-produk lokal, sekaligus menjaga warisan budaya yang telah diakui dunia.  (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING