Connect with us

NUSANTARA

Santri Putri di Temanggung Jadi Korban Bullying

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Korban Bullying. (ist)

AKTUALITAS.ID – Sebuah video pengakuan mengejutkan dari seorang santri putri berusia 13 tahun bernama FZ viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @kejadiantemanggung, FZ mengaku menjadi korban perundungan dan kekerasan fisik oleh kakak kelasnya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Dalam pengakuannya, FZ menyebut ditampar, dipukul, hingga dilempar buku oleh ketua kamar pondok hanya karena dianggap berpura-pura sakit. Ironisnya, saat itu FZ memang sedang dalam kondisi tidak sehat.

Akibat kejadian tersebut, FZ mengalami trauma berat dan harus menjalani perawatan intensif selama tiga hari di RSUD Temanggung karena sesak napas yang didiagnosa sebagai gejala asma. Sang ibu, Mamik Soyanita, menceritakan bahwa dirinya baru mengetahui kondisi putrinya setelah dihubungi pihak pondok tengah malam.

“Anak saya tidak bersalah. Tapi hanya karena dianggap tidak sakit, dia malah dipukul dan disuruh minta maaf,” ujar Mamik dengan suara bergetar, Sabtu (3/5/2025).

Setelah pulang ke rumah, FZ sempat enggan berbicara dan terus menangis. Beberapa hari kemudian, ia baru mau mengungkapkan kronologi perundungan yang dialaminya. Sang ibu merasa kecewa, karena harapannya menitipkan anak agar menjadi hafizah Qur’an justru berakhir pada luka fisik dan batin.

Langkah Cepat Pemerintah Daerah

Menanggapi kasus ini, Bupati Temanggung Agus Setyawan menyatakan prihatin dan langsung mengambil tindakan tegas. Pemkab Temanggung akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak di setiap desa sebagai langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, terutama bagi para santri putri. Salah satu langkah konkret kami adalah membentuk program Perempuan Peduli Anak di tingkat desa,” jelas Bupati.

Kasus ini menjadi sorotan luas masyarakat dan memunculkan kesadaran akan pentingnya pengawasan serta perlindungan anak di lingkungan pendidikan berbasis agama. Harapannya, pondok pesantren tetap menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendidik, sesuai nilai-nilai Islam yang luhur. (PURNOMO/DIN) 

TRENDING