Connect with us

NUSANTARA

Ancaman Lahar Dingin Semeru Mengintai, Masyarakat Diimbau Segera Mengungsi dari Bantaran Sungai

Aktualitas.id -

Ilustrasi,

AKTUALITAS.ID – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas signifikan. Banjir lahar hujan tercatat bergetar selama lebih dari lima jam pada Jumat (27/6/2025) malam, menyusul guyuran hujan deras di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Warga di sekitar lereng Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diimbau untuk menjauhi area sungai yang berhulu di puncak gunung.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan getaran banjir lahar berlangsung selama 19.800 detik atau sekitar 5,5 jam dengan amplitudo 20 mm. “Berdasarkan pengamatan kegempaan aktivitas Semeru tercatat 1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm, dan lama gempa 19.800 detik atau sekitar 5,5 jam,” jelas Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang pada Sabtu (28/6/2025).

Selain getaran banjir lahar, Gunung Semeru juga mengalami 36 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 62-205 detik. Tercatat pula 7 kali gempa hembusan, 2 kali harmonik, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Secara visual, puncak Semeru sempat tertutup kabut. Kondisi cuaca terpantau mendung hingga hujan, dengan angin lemah hingga sedang bergerak ke arah barat dan barat laut. Meskipun demikian, status Gunung Semeru hingga saat ini masih Waspada.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan tegas bagi masyarakat. Warga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak. Lebih lanjut, di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai jarak 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu pijar. Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungai kecil dari Besuk Kobokan. (Yan Kusuma/Mun)

TRENDING

Exit mobile version