Connect with us

NUSANTARA

Gunung Kelud Terancam, Alat Pemantau Aktivitas Vulkanik Dicuri

Aktualitas.id -

Sejumlah alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud telah hilang akibat dicuri. (Source: Dok. Pos Pemantauan Gunung Kelud)

AKTUALITAS.ID – Aksi pencurian kembali menyasar infrastruktur vital negara. Sejumlah alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur milik Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dicuri, sehingga pencatatan data aktivitas gunung api sempat terhenti.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebut pencurian itu menghambat upaya mitigasi letusan yang sangat penting untuk keselamatan masyarakat di sekitar Kelud.

“Badan Geologi ESDM mengimbau agar bersama-sama menjaga seluruh peralatan pemantauan kebencanaan geologi yang dipasang untuk keselamatan dan kenyamanan kita bersama,” ujar Wafid, Rabu (10/9/2025).

Peralatan yang hilang di antaranya GNSS Leica GR30, Seismik Broadband Certimus, kabel solar panel, enam unit accu Panasonic, switch hub, hingga perangkat penangkal petir. Insiden terjadi di Stasiun JURA, lokasi pemantauan resmi Gunung Kelud.

Kepala PVMBG Badan Geologi, Priatin Hadi Wijaya, menegaskan kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian. Ia memastikan meski satu stasiun lumpuh, pemantauan tetap bisa dilakukan dari stasiun lain sehingga keselamatan warga masih terjaga.

“Meski stasiun sudah dipasangi pagar dan pengamanan, kejadian ini tetap terjadi. Nilai alat yang dicuri memang tinggi, tetapi yang lebih penting adalah dampaknya pada mitigasi bencana. Kita akan meningkatkan pengamanan dan edukasi masyarakat sekitar,” kata Hadi.

PVMBG juga meminta masyarakat ikut menjaga peralatan yang tersebar di gunung api seluruh Indonesia. Menurut Hadi, keterlibatan warga sangat penting agar fasilitas pemantauan tidak kembali menjadi sasaran pencurian.

Gunung Kelud sendiri saat ini berstatus Level I (Normal). PVMBG memastikan tidak ada aktivitas erupsi, meskipun pada Mei lalu sempat muncul hoaks soal letusan yang viral di media sosial.

Kasus pencurian ini menyoroti lemahnya pengamanan fasilitas pemantauan kebencanaan di daerah terpencil, padahal alat-alat tersebut adalah “mata dan telinga” untuk mendeteksi bahaya erupsi demi menyelamatkan ribuan nyawa di sekitarnya. (Yan Kusuma/Mun)

Continue Reading

TRENDING