Connect with us

Oase

Menggali Alasan di Balik Penolakan Terhadap Alquran

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Alquran dianggap sebagai pedoman hidup utama bagi umat Islam dan diakui sebagai penutup dari kitab-kitab suci sebelumnya. Namun, masih ada sejumlah orang yang memilih untuk mendustakan Alquran. Dalam sebuah ceramah, KH Didin Hafidhuddin membagikan pandangannya mengenai empat faktor yang menyebabkan penolakan ini.

Pertama, KH Didin menekankan bahwa kesombongan dan ketakaburan adalah faktor utama. Orang yang sombong biasanya memiliki hati yang tertutup terhadap kebenaran. Menurut beliau, sifat sombong ini diilhami oleh setan, yang merasa lebih unggul dari makhluk Allah lainnya, termasuk Nabi Adam. Sikap inilah yang sering menutup pikiran seseorang dari menerima kebenaran.

Kedua, ketidakmauan untuk mendengar dan berpikir juga menjadi penghalang. Beliau mengingatkan bahwa penghuni neraka di akhirat akan merasakan penyesalan yang mendalam karena selama hidup mereka menolak untuk mendengarkan dan merenungkan ajaran kebenaran. Penolakan ini didasari oleh kebodohan dan kesalahan yang mereka enggan akui.

Faktor ketiga adalah pengaruh tradisi nenek moyang yang masih dilestarikan, terutama dalam hal penyembahan berhala dan praktik yang menyekutukan Allah. Banyak orang cenderung bertahan pada keyakinan yang diwariskan daripada membuka diri untuk memahami ajaran Alquran.

Keempat, KH Didin mencatat adanya sikap hasad, dengki, dan benci terhadap Rasulullah SAW. Karena perasaan tersebut, banyak orang yang meragukan kebenaran apa pun yang disampaikan oleh umat Islam, sering kali menganggap dengan apriori tanpa mempertimbangkan bukti dan argumen yang ada.

Beliau menghubungkan penolakan terhadap Alquran dengan kisah-kisah dalam Alquran Surah Shad ayat 12-20, yang menggambarkan kaum-kaum seperti kaum Luth, Nabi Syuaib, dan Ashabul Aykah, yang pernah bersikap apriori terhadap ajaran para nabi. Situasi ini mengajarkan bahwa penolakan terhadap kebenaran bukanlah hal yang baru, dan sering kali dipicu oleh ketidakmampuan untuk menerima perbedaan serta sikap defensif terhadap ajaran yang dianggap asing.

Dengan menjelaskan penyebab-penyebab ini, KH Didin berharap agar masyarakat dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan kebenaran Alquran dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya terbuka terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. (Enal Kaisar)

Trending

Exit mobile version