Connect with us

OASE

Abu Bakar Ash-Shiddiq Berikan Wasiat Berharga kepada Umar bin Khattab

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Abu Bakar Ash-Shiddiq Berikan Wasiat Berharga kepada Umar bin Khattab (pixabay)

AKTUALITAS.ID – Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, sahabat Nabi Muhammad SAW yang mulia dan khalifah pertama dalam Islam, meninggalkan wasiat yang mendalam kepada Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu sebelum wafatnya. Wasiat ini tidak hanya menjadi pedoman bagi Umar sebagai penerus kepemimpinannya tetapi juga mengandung pesan abadi tentang takwa, tanggung jawab, dan persiapan menghadapi kematian.

Dalam nasihatnya, Abu Bakar mengingatkan Umar untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dan menyadari bahwa hak Allah harus ditunaikan sesuai waktunya. 

“Allah memiliki hak yang wajib ditunaikan pada siang hari yang tidak diterima pada malam hari, dan Allah memiliki hak yang wajib ditunaikan pada malam hari yang tidak diterima pada siang hari. Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan sunnah sebelum yang wajib dilaksanakan,” ujarnya.

Abu Bakar juga menekankan pentingnya kesungguhan dalam menjalani kebenaran, meskipun terasa berat. 

“Timbangan yang berat di akhirat adalah milik mereka yang mengikuti kebenaran di dunia. Sebaliknya, timbangan yang ringan di akhirat adalah akibat dari mengikuti kebatilan, meskipun hal itu terasa ringan di dunia,” tuturnya.

Dalam renungan mendalamnya tentang penduduk surga dan neraka, Abu Bakar menyebutkan bahwa Allah SWT akan mencatat amal terbaik penduduk surga dan mengabaikan amal buruk mereka. Namun, untuk penduduk neraka, Allah akan mencatat amal terburuk mereka dan mengabaikan amal baiknya. 

“Ketika mengingat penduduk surga, aku takut tidak dapat menyusul mereka. Ketika mengingat penduduk neraka, aku takut tidak dapat bersama-sama mereka,” ungkap Abu Bakar, menegaskan rasa tanggung jawabnya terhadap amal dan akhirat.

Abu Bakar juga memberikan pengingat tentang kematian sebagai hal yang tidak dapat dihindari. 

“Jika engkau menjaga wasiatku, tidak ada perkara gaib yang lebih engkau cintai daripada kematian. Sebaliknya, jika engkau mengabaikannya, tidak ada perkara gaib yang lebih engkau benci daripada kematian, dan engkau tidak akan bisa menghindarinya,” katanya.

Wasiat ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam hingga saat ini, mengingatkan kita untuk menjalani hidup dengan takwa, menunaikan kewajiban kepada Allah, dan selalu mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan amal terbaik. Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak hanya memberi nasihat kepada Umar tetapi juga kepada kita semua untuk menjadikan takwa sebagai pegangan hidup dan kematian sebagai motivasi menuju kehidupan abadi di akhirat. (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING