OASE
Romansa Langit: Pelajaran Cinta dari Rumah Tangga Rasulullah dan Aisyah
AKTUALITAS.ID – Cinta yang tumbuh dalam hening. Sabar yang menjelma pelukan tak bersuara. Itulah kisah rumah tangga Rasulullah SAW dan ‘Aisyah RA – dua jiwa yang saling menemani dalam cahaya wahyu dan ujian kehidupan.
Bagi umat Islam, Rasulullah SAW adalah sosok suami teladan yang cinta dan kasih sayangnya melampaui kata-kata. Dalam kehidupan rumah tangganya bersama ‘Aisyah binti Abu Bakar, kita mendapati teladan yang begitu halus, sabar, dan menyentuh kalbu.
Suatu malam, Rasulullah SAW pulang dari masjid dan mendapati ‘Aisyah telah terlelap. Tak ingin membangunkan istrinya, beliau membuka pintu perlahan dan memilih tidur di luar kamar agar sang istri tak terganggu. Sebuah tindakan kecil, tapi sarat cinta.
Dalam riwayat lain, saat ‘Aisyah tanpa sadar memasak makanan yang terlalu asin, Rasulullah tetap memakannya dengan senyum, tanpa keluhan sedikit pun. “Tidak ada cela dari lisan beliau,” ujar ‘Aisyah kemudian. Kesantunan itu mengubah kesalahan kecil menjadi pelajaran besar: cinta adalah kesabaran dalam diam.
Namun rumah tangga tak lepas dari rasa manusiawi: cemburu. ‘Aisyah RA pernah merasakan nyeri hati saat Rasulullah menyebut nama Khadijah RA. Dengan kelembutan, Rasulullah membimbing hati istrinya. Beliau tak menyalahkan, justru menyuburkan cinta baru tanpa menghapus cinta lama.
Malam lain, ketika Rasulullah bangkit dari tempat tidurnya untuk shalat malam, ‘Aisyah terbangun dan merasa cemas. Ia mencari suaminya hingga ke rumah-rumah istri Rasul yang lain, sebelum akhirnya menemukan beliau tengah bersujud dalam gelap Masjid Nabawi.
“Engkau dari mana, wahai ‘Aisyah?” tanya Rasulullah. Dengan malu, ‘Aisyah menjawab jujur: ia cemburu, takut ditinggalkan. Rasulullah tak marah. Beliau justru menjelaskan ia pergi diam-diam agar istrinya tetap terlelap. “Aku hanya ingin menyendiri bersama Tuhanku,” katanya, lembut.
Dalam sebuah malam yang lain, ‘Aisyah bertanya mengapa Rasulullah terus shalat hingga kakinya bengkak, padahal beliau dijamin surga. Jawabannya sederhana, namun agung: “Tidakkah aku pantas menjadi hamba yang bersyukur?”
Cinta mereka bukan sekadar asmara, tapi ibadah. Bukan sekadar kebersamaan, tapi jalan menuju Allah. Ketika ‘Aisyah ditanya bagaimana akhlak Rasulullah, ia menjawab singkat, “Beliau adalah Alquran yang berjalan.” (Mun)
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
EKBIS23/11/2025 18:02 WIBZulhas: Program Makan Bergizi Gratis Butuh 82,9 Juta Porsi Protein per Hari
-
POLITIK23/11/2025 15:30 WIBSejarah Partai Nahdlatul Ulama dari Organisasi ke Arena Politik Nasional
-
JABODETABEK23/11/2025 20:00 WIBLima RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob
-
RIAU23/11/2025 16:00 WIBSempat Mangkir, Akhirnya Bidan Desa Tersangka Malapraktik Sunat Ditahan
-
NUSANTARA23/11/2025 14:30 WIB4 Tahun Buron, Anggota KKB Maam Taplo Dibekuk di Keerom
-
JABODETABEK24/11/2025 05:30 WIBBMKG: Cuaca Jakarta pada 24 November 2025 Cenderung Berawan

















