Connect with us

OASE

Mengungkap Makna Sahabat Nabi: Lebih dari Sekadar Bertemu dan Bersikap Baik

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Sebutan “sahabat Nabi” sering terdengar di kalangan masyarakat Muslim. Namun, apa sebenarnya makna dari sebutan tersebut? Tidak semua yang pernah berinteraksi dengan Nabi Muhammad SAW bisa disebut sebagai sahabat.

Menurut buku Ilmu Living Quran-Hadits karya Ahmad Ubaydi Hasbillah, ada kriteria khusus yang harus dipenuhi untuk seseorang dianggap sebagai sahabat Nabi. Tidak cukup sekadar berjumpa, bersikap baik, atau tidak mengganggu dakwah. Misalnya, seorang Muslim yang bertemu Nabi tetapi belum masuk Islam saat itu, atau yang baru memeluk Islam setelah Nabi wafat, tidak bisa dikategorikan sebagai sahabat.

Begitu pula, mereka yang hidup di masa Nabi namun belum pernah bertemu langsung, seperti mukhadlar dan tabiin, memiliki status berbeda dalam ilmu hadis. Bahkan, seorang Muslim yang hidup sezaman dengan Khulafaur Rasyidin tetapi tidak pernah bertemu Nabi juga tidak termasuk sahabat.

Makna sesungguhnya dari sahabat Nabi adalah mereka yang memenuhi kriteria tertentu dan memiliki interaksi langsung dengan Nabi saat beliau hidup, serta dalam kondisi yang mendukung penyebaran ilmu dan sunah beliau. Pemahaman ini penting agar kita tidak salah kaprah dalam mengapresiasi dan mempelajari kedudukan mereka dalam sejarah Islam.

Dengan memahami makna dan kriteria sahabat Nabi secara tepat, kita dapat lebih menghormati perjuangan mereka dan meneladani keikhlasan serta keberanian mereka dalam menyebarkan ajaran Islam. (Mun)

TRENDING