OASE
Pelajaran dari Surat Maryam: Allah Tidak Akan Meninggalkan Hambanya

AKTUALITAS.ID – Surat Maryam, surat ke-19 dalam Al-Qur’an, tidak hanya menyajikan kisah mulia Ibunda Nabi Isa AS, ‘Maryam‘, tetapi juga menawarkan sumber ‘kekuatan dan harapan‘ yang tak terbatas bagi setiap Muslim. Dinamai berdasarkan sosok Maryam, surat ini memberikan pencerahan bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan, cobaan iman, atau kekecewaan.
Dikutip dari Muslim Girl, berikut adalah 5 pelajaran penting yang bisa dipetik dari kandungan Surat Maryam untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.
1. Allah Tidak Akan Pernah Meninggalkan Hamba-Nya
Kisah Maryam saat melahirkan tanpa bantuan siapapun adalah puncak dari cobaan dan kesendirian. Dalam keputusasaan, ia bahkan merindukan kematian. Namun, Allah segera memberikan pertolongan.
Sebagaimana firman-Nya: “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.’ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: ‘Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.'” (QS. Maryam: 23–25).
Pelajaran utamanya: Meskipun kita merasa sendirian di tengah badai, Allah selalu ada, menghargai keberanian dan ketergantungan kita kepada-Nya.
2. Tanda Cinta dan Belas Kasih Allah Selalu Hadir
Ketika Maryam mempertanyakan bagaimana ia bisa hamil tanpa disentuh laki-laki, kekhawatiran terbesar Maryam adalah penilaian masyarakat. Allah memberinya jawaban yang menenangkan:
“Jibril berkata: ‘Demikianlah.’ Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’” (QS. Maryam: 21).
Allah berjanji bahwa kelahiran putranya adalah sebuah tanda yang akan membela kesuciannya dari perlakuan buruk masyarakat, sekaligus menunjukkan cinta-Nya pada ketaatan Maryam. Dalam setiap kesulitan, Allah selalu menunjukkan cinta dan belas kasih-Nya dengan cara yang tak terduga.
3. Allah Mengangkat Kita dari Kesulitan
Kisah Nabi Zakaria AS juga mengajarkan tentang kekuatan doa dan kesabaran. Di usia senja, ia memohon kepada Allah agar dikaruniai pewaris. Allah menjawab permohonannya:
Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” (QS. Maryam: 9).
Iman Zakaria yang kuat diganjar dengan diangkatnya ia dari kesulitan. Meskipun rencana hidup kita mungkin tertunda, Allah adalah Perencana Terbaik yang memberikan apa yang kita butuhkan. Kesulitan akan teratasi jika kita teguh dalam doa dan iman.
4. Rahmat dan Janji Surga Adalah Kekal
Surat Maryam juga mengingatkan kita tentang keindahan yang menanti orang-orang beriman di Jannah (Surga). Dalam surat yang penuh cobaan ini, Allah memerintahkan untuk mengingatkan tentang tujuan akhir kita:
“Yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati.” (QS. Maryam: 61).
Dunia ini mungkin dipenuhi kesulitan, tetapi Rahmat Allah adalah kekal bagi mereka yang teguh memegang imannya. Surga adalah tempat yang penuh salam dan rezeki, bebas dari perkataan yang tak berguna.
5. Pengakuan Wanita sebagai Makhluk Spiritual
Di antara penyebutan para nabi besar dan keturunan Adam, Maryam dipilih dan disorot secara khusus dalam surat ini. Ini adalah pengingat yang jelas bahwa wanita juga makhluk spiritual yang diakui dan dihargai di sisi Allah:
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh… Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).
Wanita diadili bukan semata-mata pada penampilan, tetapi pada kesalehan, kesadaran Tuhan (taqwa), dan kepasrahan kepada Allah. Kisah Maryam mengajarkan bahwa keyakinan yang tulus pasti akan dihargai dan ia tidak akan pernah ditinggalkan. (Mun)
- NASIONAL09/10/2025 06:00 WIB
Bawaslu Aceh Besar Lakukan Pengawasan Sampling untuk Pastikan Validitas Data Pemilih
- POLITIK08/10/2025 16:30 WIB
Komisi I: Tolak Atlet Israel Bertanding di Indonesia
- DUNIA08/10/2025 15:30 WIB
Genap Dua Tahun Perang, Israel Meningkatkan Serangannya di Gaza
- RAGAM08/10/2025 16:00 WIB
Ditengah Rumor Batalnya Film “Fast & Furious 11”, Vin Diesel Akhirnya Buka Suara
- NUSANTARA08/10/2025 17:00 WIB
Polda Riau Siapkan 456,56 Hektar Lahan Untuk Penanaman Jagung Serentak Kuartal lV 2025
- OTOTEK08/10/2025 18:30 WIB
Saingi TikTok, Facebook Tingkatkan Algoritma
- OLAHRAGA08/10/2025 20:00 WIB
Thailand Perkenalkan Maskot Baru SEA Games 2025 “The San”
- NUSANTARA08/10/2025 19:31 WIB
BNN Pekanbaru Ajak 1.200 Mahasiswa Unilak Perangi Narkoba