Connect with us

OLAHRAGA

PBSI Apresiasi Perjuangan Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025: Regenerasi Mulai Terlihat

Aktualitas.id -

Ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dari pasangan Korea Seo Seung-jae/Chae Yu-jung di partai pertama semifinal Piala Sudirman 2025. Dejan/Fadia menyerah10-21 dan 15-21 di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Sabtu (3/5). (foto: PBSI)

AKTUALITAS.ID – Tim bulu tangkis Indonesia menunjukkan sinyal positif dalam proses regenerasi meski harus terhenti di babak semifinal Piala Sudirman 2025 usai dikalahkan Korea Selatan dengan skor tipis 2-3. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, menilai pencapaian ini sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah bagi skuad Merah Putih.

“Meski hasilnya belum sesuai target kami untuk menembus final, saya melihat progres yang sangat positif. Regenerasi mulai berjalan dengan baik. Kami tidak hanya mengandalkan pemain senior, tapi juga memberikan kesempatan kepada pemain muda,” ujar Eng Hian dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (4/5/2025).

Dua nama muda yang mencuri perhatian adalah Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah. Menurut Eng Hian, keduanya tampil menjanjikan saat dipercaya turun bertanding.

“Penampilan Alwi dan Ubed sangat layak diapresiasi. Mereka mampu menunjukkan kualitas meski di tengah tekanan besar. Begitu juga dengan Putri Kusuma Wardani yang tampil berani menghadapi tunggal putri nomor satu dunia,” tambahnya.

PBSI kini tengah bersiap melakukan evaluasi menyeluruh untuk menyempurnakan program pembinaan. Fokus utama adalah meningkatkan performa pemain jelang agenda besar ke depan.

Di sektor ganda putra, Indonesia memiliki prospek cerah dengan kehadiran dua pasangan muda: Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Keduanya disiapkan menjadi pelapis Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

“Saya cukup optimistis dengan potensi sektor ganda putra. Tinggal bagaimana kami menata program latihan dan turnamen agar semua pasangan berkembang maksimal,” jelas Eng Hian.

Namun, tantangan masih ada di sektor ganda putri dan ganda campuran. Hingga kini, Indonesia belum memiliki pasangan andalan yang mampu bersaing di level Super 500 ke atas.

“Ini pekerjaan rumah bagi kami. Sektor tersebut harus dikuatkan, baik melalui peningkatan program maupun dengan mencari formula baru,” katanya.

Meski tidak diperkuat beberapa pemain elite seperti Anthony Ginting, Gregoria Mariska, dan Leo Rolly Carnando, Eng Hian mengapresiasi semangat juang tim yang tetap tampil maksimal dan memberikan kejutan.

“Saya bangga dengan tim ini. Mereka menunjukkan semangat dan daya juang luar biasa. Momentum ini menjadi pijakan penting dalam membina pemain muda yang kelak akan menjadi tulang punggung tim nasional,” tutupnya.

Eng Hian berharap dalam dua tahun ke depan, Indonesia mampu membangun skuad tangguh yang siap merebut kembali Piala Sudirman. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING