OTOTEK
Produsen Mobil Jepang Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
AKTUALITAS.ID – Sejumlah produsen mobil terkemuka asal Jepang memilih jalur inovatif dalam menghadapi tantangan emisi karbon. Alih-alih mengikuti tren global elektrifikasi kendaraan, mereka justru mengembangkan bahan bakar alternatif dari limbah nonpangan seperti kayu, rumput liar, hingga kertas daur ulang.
Dilansir dari Carscoops, Kamis (10/7/2025), empat raksasa otomotif Jepang—Toyota, Nissan, Mazda, dan Subaru—bekerja sama dengan perusahaan energi ENEOS untuk menciptakan bahan bakar sintetis rendah karbon. Uji coba pertama akan dilakukan dalam ajang balap Super Taikyu Jepang pada kelas khusus ST-Q, yang dirancang untuk pengembangan teknologi masa depan.
Berbeda dari etanol konvensional yang bersumber dari jagung atau tebu (seperti E85), bahan bakar ini menggunakan biomassa nonpangan. Artinya, tidak ada persaingan dengan sektor pertanian atau pangan, yang selama ini menjadi tantangan utama dalam produksi biofuel. Limbah seperti kayu dan kertas daur ulang diolah menjadi etanol, kemudian dicampur dengan bensin untuk menciptakan bahan bakar ramah lingkungan.
“Untuk memangkas emisi lebih jauh, kita harus mengurangi CO₂ dari bahan bakar cair yang digunakan kendaraan. Karena itu, kami mendorong riset dan pemanfaatan e-fuels, bahan bakar sintetis, serta biofuel seperti yang digunakan dalam Super Taikyu hari ini,” ujar Chief Technology Officer ENEOS, Yuichiro Fujiyama.
Para pabrikan otomotif Jepang juga mencontoh keberhasilan Brasil yang telah lama menggunakan teknologi flex-fuel. Di sana, etanol dari tebu dijual lebih murah dibandingkan bensin berkat subsidi pemerintah, dan kendaraan berbahan bakar campuran telah menjadi hal umum.
Meski begitu, ENEOS menegaskan bahwa subsidi bukan satu-satunya kunci. “Faktor terpenting adalah kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam mencegah pemanasan global, bahkan jika itu berarti harus membayar lebih mahal,” kata Fujiyama.
Chief Technology Officer Subaru, Tetsuo Fujinuki, menambahkan bahwa pendekatan multi-solusi sangat penting dalam industri otomotif.
“Mobil adalah produk yang memikat. Karena itu, kita harus menjawab tantangan lingkungan seperti emisi dan netralitas karbon dengan berbagai pendekatan, termasuk bahan bakar karbon netral,” ujarnya.
Dengan pendekatan ini, Jepang menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masa depan mobilitas yang lebih hijau—tak hanya lewat kendaraan listrik, tetapi juga lewat inovasi bahan bakar yang berkelanjutan. (PURNOMO/DIN)
-
EKBIS20/11/2025 23:00 WIBMentan Targetkan RI Swasembada Beras 31 Desember 2025, Pabrik Pakan Rakyat Siap Dibangun
-
NASIONAL20/11/2025 20:00 WIBRUU Penyesuaian Pidana Bakal Rampung, Hukuman Mati hingga Denda Dirombak Ikuti KUHP Baru
-
FOTO21/11/2025 07:22 WIBFOTO: Diskusi DKPP di Media Gathering 2025
-
JABODETABEK21/11/2025 06:30 WIBLokasi SIM Keliling di Jakarta pada Jumat
-
RAGAM21/11/2025 01:00 WIBRaisa Raih AMI Awards 2025, Ungkap Rasa Haru hingga Kirim Dukungan untuk Pejuang Kanker
-
NASIONAL21/11/2025 13:00 WIBKPK Akhirnya Jadwalkan Pemeriksaan Ridwan Kamil
-
RIAU21/11/2025 13:45 WIBHari Pohon Sedunia Kapolres Bersama Wabup dan Pelajar Hijaukan Pelalawan
-
JABODETABEK21/11/2025 05:30 WIBHari Ini Masih Berpotensi Hujan, Jangan Lupa Bawa Jas Hujan Jika Berkendara Roda Dua

















