OTOTEK
Bahaya AI, Diungkap Oleh Pencipta ChatGPT
AKTUALITAS.ID – CEO OpenAI Sam Altman secara terbuka mengungkap bahaya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang semakin berkembang saat ini. Apa katanya?
Altman mengatakan saat ini masih ada lembaga keuangan yang menggunakan sidik jari hingga rekaman suara sebagai metode autentik transaksi. Padahal, teknologi AI terkini bisa dengan mudah meniru manusia.
“Satu hal yang membuat saya takut adalah ternyata masih ada beberapa lembaga keuangan yang akan menerima sidik jari sebagai autentikasi bagi Anda untuk memindahkan banyak uang atau melakukan hal lain – Anda mengucapkan kalimat tantangan, dan mereka akan melakukannya,” ujar Altman, beberapa hari lalu
“Itu adalah hal yang gila untuk tetap dilakukan. AI telah sepenuhnya mengalahkan sebagian besar cara yang digunakan orang untuk mengautentikasi saat ini, selain kata sandi,” lanjut dia.
Altman juga mengaku khawatir tentang peluang manusia kehilangan kendali atas sistem AI yang sangat cerdas, atau memberikan terlalu banyak kekuatan pengambilan keputusan kepada teknologi tersebut. Ia juga memprediksi teknologi akal imitasi ini bisa melampaui kemampuan manusia sesungguhnya pada tahun 2030-an nanti.
Sebelumnya, FBI juga sudah memperingatkan tentang penipuan kloning suara dan video AI sejak tahun lalu. Beberapa orang tua melaporkan bahwa teknologi suara AI digunakan untuk menipu mereka dengan meyakinkan mereka bahwa anak-anak mereka sedang dalam masalah.
“Saya sangat gelisah bahwa kita akan menghadapi krisis penipuan yang akan segera terjadi, yang signifikan, dan akan segera terjadi,” kata Altman.
“Saat ini, ini adalah panggilan suara; tidak lama lagi akan menjadi video atau FaceTime yang tidak dapat dibedakan dari kenyataan,” kata Altman.
Dia memperingatkan bahwa meskipun perusahaannya tidak membuat alat peniruan seperti itu, ini merupakan tantangan yang harus segera dihadapi dunia karena AI terus berkembang.
Altman mendukung alat yang disebut The Orb, yang dibuat oleh Tools for Humanity. Menurut dia alat ini akan menawarkan ‘bukti manusia’ di dunia, ketika AI akan lebih sulit dibedakan. (Yan Kusuma/goeh)
-
POLITIK13/12/2025 18:00 WIBBanyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi
-
DUNIA13/12/2025 17:30 WIBItalia Didesak untuk Akui Negara Palestina
-
NASIONAL13/12/2025 18:25 WIBMentan Amran Beri Motivasi Ribuan Kades se-Sulsel
-
NASIONAL13/12/2025 19:00 WIBPrabowo: Pemerintah Terus Memantau Perkembangan Situasi Daerah Bencana Sumatera dan Aceh
-
NASIONAL13/12/2025 15:00 WIBJAMKI Desak KPK Panggil Paksa Anggota DPR yang Mangkir dalam Kasus CSR BI – OJK
-
JABODETABEK13/12/2025 16:00 WIBJasad Pria Tersetrum Listrik Berhasil Dievakuasi Tim Gulkarmat
-
OLAHRAGA13/12/2025 17:00 WIBTim Senam Indonesia Berhasil Meraih Empat Medali SEA Games 2025
-
NASIONAL13/12/2025 06:00 WIBPurbaya: Tidak Akan Kirim Barang Ilegal untuk Korban Bencana

















