Connect with us

RAGAM

Festival Film Perempuan Aswan Angkat Isu Kesetaraan Gender

Aktualitas.id -

Sejumlah pengunjung mengamati karya seni dalam pameran seni internasional bertajuk "Forever Is Now" di objek wisata Piramida Giza, Giza, Mesir, Kamis (26/10/2023). Pameran bertajuk "Forever Is Now" yang diikuti 14 seniman internasional itu berlangsung dari 26 Oktober hingga 18 November. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Festival Film Perempuan Internasional Aswan (Aswan International Women Film Festival/AIWFF) kembali digelar untuk edisi kesembilan dengan semangat yang lebih kuat dalam mengangkat isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui dunia sinema.

Diselenggarakan pada 2 hingga 7 Mei di bawah naungan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Mesir, festival ini menayangkan 72 film dari sekitar 30 negara. Tak hanya pemutaran film, AIWFF juga menghadirkan berbagai panel diskusi yang membahas tantangan sosial yang dihadapi perempuan secara global, mulai dari kekerasan berbasis gender hingga peran perempuan dalam seni visual.

Salah satu sorotan utama adalah peluncuran Nut Forum for Women’s Issues, sebuah platform yang memutar film-film pendek dan mengadakan debat seputar isu sensitif seperti mutilasi alat kelamin perempuan, pernikahan usia dini, serta kekerasan terhadap perempuan. Forum ini merupakan bagian dari inisiatif Stars for Change yang melibatkan pakar dan seniman untuk menghadirkan solusi nyata.

“Festival ini menggunakan kekuatan sinema untuk menyuarakan perjuangan perempuan, tak hanya di Mesir, tetapi juga di seluruh dunia,” ujar Direktur AIWFF, Hassan Abu Al-Ela. 

Ia juga menekankan upaya festival untuk merangkul masyarakat luas dengan menggelar pemutaran film dan diskusi di ruang-ruang publik seperti alun-alun dan perpustakaan umum di Aswan.

Kompetisi tahun ini menampilkan 10 film panjang dan 20 film pendek dari berbagai negara, termasuk Nigeria, Uni Emirat Arab, Swiss, dan Argentina. Tema-tema yang diangkat mencerminkan realitas sosial dan politik yang dihadapi perempuan dalam berbagai konteks budaya.

Aktris Mesir Dalia El Behery, yang menjadi juri kategori film panjang, memuji keberagaman karya yang ditayangkan.

“Pilihan film tahun ini sangat beragam dan kuat, mencerminkan perspektif global yang autentik,” ujarnya.

Festival ini didukung oleh Dewan Nasional Mesir untuk Perempuan, UN Women, dan Uni Eropa. Kolaborasi ini menegaskan peran penting sinema sebagai alat advokasi sosial dan budaya. Dengan semakin luasnya jangkauan dan partisipasi publik, AIWFF memperkuat posisi Mesir sebagai pusat diplomasi budaya regional. (PURNOMO/DIN) 

TRENDING