Berita
Takut Tularkan Virus Terorisme, Mahfud: Pemerintah Belum Pasti Pulangkan Eks ISIS
AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan pihaknya telah merumuskan pola penanganan WNI yang diduga terpapar radikalisme sepertis ISIS dan saat ini berada di Suriah. Rencana pemulangan dan penanganan 184 WNI yang diduga berafiliasi dengan kelompok teroris lintas negara ini sedang dirumuskan oleh BNPT. “Mau diapakan kan belum sampai […]

AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan pihaknya telah merumuskan pola penanganan WNI yang diduga terpapar radikalisme sepertis ISIS dan saat ini berada di Suriah. Rencana pemulangan dan penanganan 184 WNI yang diduga berafiliasi dengan kelompok teroris lintas negara ini sedang dirumuskan oleh BNPT.
“Mau diapakan kan belum sampai pada kesimpulan dipulangkan atau tidak. Nanti kalau dipulangkan apa langkahnya, kalau tidak dipulangkan apa alasannya. Nanti semua akan dianalisis lalu akan diputuskan oleh pemerintah,” kata Mahfud usai penandatanganan Perjanjian Kinerja BNPT di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengakui tidak mudah bagi pemerintah menangani para WNI yang sempat bergabung dengan kelompok teroris di luar negeri contohnya ISIS seperti di Suriah. Menurutnya pemerintah harus melakukan banyak pertimbangan.
“Pertimbangannya konstitusi, dia punya hak untuk pulang. Pertimbangan lainnya dia bisa menjadi virus yang menularkan terorisme,” ungkapnya.
Di sisi lain pemerintah juga harus memperhatikan aspek hukum dan hak asasi manusia dalam pemulangan para WNI ini.
“Opsi sedang dipertimbangkan caranya agar tidak melanggar hukum dan HAM. Juga tidak membahayakan negara, tidak membiarkan virus virus teror tumbuh di sini,” kata Mahfud.
Selain itu menurut Mahfud mengatakan, perang terhadap terorisme harus terukur dengan baik dengan tetap melakukan kerja sama dengan banyak negara meskipun menurutnya aksi terorisme di Indonesia memang jumlahnya menurun beberapa tahun belakangan.
“Memang kan kalau dari angka kejadian dari tahun ke tahun menurun ya teror di Indonesia. Dari 2017 ke 2018 turun ke 2019 turun. Tapi kan kita tidak boleh lalai karena sekarang pengembangannya berubah,” katanya.
-
NUSANTARA10/09/2025 16:00 WIB
Banjir di Denpasar, Empat Orang Hilang
-
POLITIK10/09/2025 19:00 WIB
Akui Kesalahan dalam Pernyataan Kontroversial, Rahayu Saraswati Mengundurkan Diri dari DPR
-
DUNIA10/09/2025 15:30 WIB
Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Meninggal Dunia
-
NUSANTARA10/09/2025 19:30 WIB
Tragis, Anak Gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Mati Mengenaskan Diduga Diracun
-
NASIONAL10/09/2025 20:00 WIB
Kemhan Laporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers Terkait Berita Darurat Militer
-
OTOTEK10/09/2025 18:00 WIB
Bisa Rekam Video Layar Lebar dan Vertical, Canon Rilis EOS C50
-
DUNIA10/09/2025 21:00 WIB
Tiga Pemuka Agama Serukan Perdamaian di Gaza, Mendesak Israel Hentikan Agresi
-
RAGAM11/09/2025 00:30 WIB
Rokok Menghancurkan Rasa Kopi? Studi Temukan Hubungan Tak Terduga