Berita
Lima WNI Berhasil Dievakuasi dari Wilayah Konflik Sudan dan Dipulangkan ke Indonesia

AKTUALITAS.ID – KBRI Khartoum kembali memulangkan 5 (lima) WNI ke tanah air dari rumah singgah KBRI Khartoum di Port Sudan (20/8). Kelima WNI tersebut adalah PMI sektor rumah tangga yang terdampak perang di Sudan.
PMI tersebut bekerja dan berdomisili di Khartoum yang sebelumnya memutuskan untuk tidak ikut evakuasi. Namun dengan semakin meluasnya konflik bersenjata yang masih berlangsung hingga saat ini, kelima WNI meminta bantuan KBRI untuk evakuasi.
Dubes RI Sunarko saat melepas kepulangan kelima WNI dari Port Sudan menyampaikan rasa syukur atas kelima WNI yang dievakuasi dan keluar dari Khartoum di tengah situasi perang Sudan. Dubes selanjutnya berpesan agar PMI lebih berhati-hati dalam memilih bekerja di luar negeri dengan mengikuti ketentuan sehingga tidak menjadi korban penipuan, termasuk bekerja di negara yang bukan menjadi tujuan PMI. Dubes Sunarko juga menitipkan salam kepada keluarga masing-masing dan mendoakan perjalanan pulang PMI tersebut berjalan lancar.
Kelima WNI mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Indonesia dan bantuan dari KBRI Khartoum hingga mereka dapat kembali ke tanah air bertemu dengan keluarga. (Red)
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
RAGAM18/06/2025 01:00 WIB
Arbani Yasiz dan Raissa Ramadhani Resmi Bertunangan, Momen Manis Diunggah di Instagram
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025
-
OTOTEK18/06/2025 00:01 WIB
Chengdu Luncurkan Uji Coba Besar-Besaran Robot Pintar di Dunia Nyata
-
EKBIS17/06/2025 23:30 WIB
Gaji ke-13 ASN Sudah Tersalurkan Rp32,8 Triliun