Berita
Kasus Suap KPU, Ray Rangkuti: Bisa Pengaruhi Suara PDIP di Pilkada
AKTUALITAS.ID – Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyebut, kasus suap yang diduga dilakukan kader PDIP kepada komisioner KPU akan mempengaruhi elektabilitas partai berlogo kepala banteng itu di Pilkada Serentak 2020. Sebab, penyelesaian kasus suap terkait pergantian antara waktu (PAW) itu diperkirakan akan berlangsung hingga mendekati jadwal pelaksanaan Pilkada 2020 pada September. “Prosesnya (kasus suap) […]
AKTUALITAS.ID – Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyebut, kasus suap yang diduga dilakukan kader PDIP kepada komisioner KPU akan mempengaruhi elektabilitas partai berlogo kepala banteng itu di Pilkada Serentak 2020. Sebab, penyelesaian kasus suap terkait pergantian antara waktu (PAW) itu diperkirakan akan berlangsung hingga mendekati jadwal pelaksanaan Pilkada 2020 pada September.
“Prosesnya (kasus suap) bisa makan waktu 3-4 bulan, makin dekat dengan Pilkada,” kata Ray saat konferensi pers di Kantor Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2020).
Ray memperkirakan, para calon PDIP yang memiliki integritas pun akan ikut terimbas kasus ini. “Dugaan saya ada efeknya. Kita lihat dalam Pilkada nanti,” ucapnya.
Ray menjelaskan, kasus ini akan berimplikasi serius lantaran nama yang terseret adalah kader PDIP langsung. Selain itu, jika KPK kesulitan mengungkap kasus ini, maka PDIP lah yang akan mendapat kritik publik. Sebab, partai yang identik dengan warna merah itu adalah pengusul revisi.
Pada Rabu (8/1) lalu, KPK mencokok Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam operasi tangkap tangan (OTT). Ia diduga menerima suap senilai Rp 900 juta untuk meloloskan nama kader PDIP Harun Masiku sebagai anggota DPR RI PAW menggantikan Caleg PDIP Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.
Dalam OTT itu, sebanyak delapan orang diciduk KPK. Empat orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Yakni Wahyu Setiawan dan orang dekatnya yang juga mantan anggota Badan Pengawas Pemilu, Agustiani Tio Fridelina, sebagai penerima suap.
Dua lainnya adalah politikus PDI-P Harun dan Saeful sebagai pemberi suap. Harun hingga saat ini masih buron.
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
NASIONAL01/12/2025 06:00 WIBUsut Viral Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Komisi IV DPR Panggil Kemenhut
-
RAGAM01/12/2025 01:00 WIBDua Penghargaan BRICS Award 2025 untuk Dua Sastrawan Dunia
-
EKBIS30/11/2025 22:02 WIBJateng Siap Jadi Episentrum ‘Tani Merdeka’, Gerakan Akar Rumput dengan 7.500 Kordes
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan
-
JABODETABEK01/12/2025 05:30 WIBWaspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat untuk Jabodetabek
-
JABODETABEK30/11/2025 20:00 WIBWagub Rano Bagikan 146 Kartu Layanan Gratis untuk Disabilitas
-
RAGAM30/11/2025 21:00 WIBFilm Agak Laen: Menyala Pantiku! Raup 1,2 Juta Penonton dalam 72 Jam

















