Berita
Sidang Lanjutan, Saksi Sebut Tidak Ada Kardus Berisi Uang Untuk Ahmad Yani
AKTUALITAS.ID – Sidang lanjutan atas kasus Mantan Bupati Muara Enim, Ahmad Yani yang ditangkap KPK atas kasus suap proyek pembangunan jalan di Kabupaten Muara Enim, kali ini mendengarkan agenda keterangan saksi yang meringankan terdakwa, Selasa (17/3/2020) kemarin. Dalam hal ini, terdakwa melalui kuasa hukumnya Maqdir Ismail dan Partner menghadirkan 2 saksi yakni Iwan Kurniawan sebagai […]
AKTUALITAS.ID – Sidang lanjutan atas kasus Mantan Bupati Muara Enim, Ahmad Yani yang ditangkap KPK atas kasus suap proyek pembangunan jalan di Kabupaten Muara Enim, kali ini mendengarkan agenda keterangan saksi yang meringankan terdakwa, Selasa (17/3/2020) kemarin.
Dalam hal ini, terdakwa melalui kuasa hukumnya Maqdir Ismail dan Partner menghadirkan 2 saksi yakni Iwan Kurniawan sebagai relawan dan Dodi Hamidi yang bertugas sebagai protokoler Ahmad Yani saat masih menjadi Bupati Muara Enim.
Menurut saksi Dodi Hamidi, dirinya yang sehari-hari bertugas sebagai protokoler Ahmad Yani yang selalu mendampingi terdakwa baik di rumah dinas maupun kantor mengaku tidak pernah ada orang yang memberikan kardus berisi uang.
“Kalau berada di rumah pribadi Terdakwa di Palembang, saya selalu standby sampai Terdakwa rehat. Selama bertugas di rumah pribadi terdakwa di Pakjo, Ahmad Yani tidak pernah menerima kardus yang menurut Elfin Mochtar (saksi memberatkan) berisi uang,” Kata Dodi.
Sedangkan untuk saksi Iwan dihadirkan untuk menjelaskan bahwa mobil dinas yang ada di gudang pemda tidak pernah dipakai oleh terdakwa Ahmad Yani untuk kegiatan partai atau kampanye.
Melainkan selalu dipakai untuk kegiatan pemerintah daerah seperti menyalurkan bantuan dan membawa umbul-umbul kegiatan seperti colourful.
“Saksi Iwan menjelaskan bahwa mobil Tata awal mulanya berada di Rumah Pandega, rumah sewaan yang ditinggali oleh Ahmad Yani dan keluarga. Saksi pernah ditelepon oleh Reza Umari untuk membantu menyalurkan bantuan, yang mana barang-barang yang akan disalurkan tersebut berada di Rumah Pandega,” Kata kuasa hukum Ahmad Yani, Maqdir Ismail.
Saksi Iwan datang dan diberikan kunci Mobil Tata oleh Reza dan diperintahkan Ahmad Yani untuk mengangkut serta menyalurkannya. Selanjutnya, mobil Tata ini Saksi Iwan taruh di Rumah Dinas (Balai), sehingga setiap ada perintah/instruksi untuk menyalurkan bantuan musibah.
Untuk keterangan dari saksi Dodi Hamidi Maqdir Ismail mengatakan bahwa hal tersebut menunjukan ketidakbenaran saksi Arga, Erdiansyah, dan S Elfin MZ Muchtar.
“Saksi Dodi Hamidi yang merupakan protokoler Terdakwa Ahmad Yani pada saat menjadi Bupati, pada persidangan hari ini secara tegas menjelaskan bahwa tidak pernah ada yang datang berkunjung membawa kardus yang berisikan uang. Saksi yakin karena Saksi berjaga dan bertugas menerima tamu, yang mana jika hendak masuk ke ruang tamu harus melalui meja jaga Saksi,” Jelas kuas hukum Ahmad Yani lagi.
Dalam keterangannya, Saksi juga bertugas apabila ada tamu yang membawa barang, maka Saksi akan membantu membawanya dan menyortirnya.
“Saksi juga tidak pernah melihat ada orang yang memberikan paper bag kepada Reza Umari di Rumah Dinas maupun rumah pribadi Ahmad Yani di Pakjo. Selain itu, Saksi Dodi juga menyatakan tidak pernah pada awal tahun 2019 Ahmad Yani memanggil Ramlan Suryadi dan A. Elfin MZ Muchtar menghadap di Rumah Dinas Bupati Muara Enim,” Kata Maqdir Ismail.
-
Multimedia18 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
Olahraga20 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Jabodetabek19 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
POLITIK17 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
Olahraga22 jam lalu
KORMI Perkuat Kedudukan Olahraga Masyarakat Menuju Generasi Emas 2045
-
POLITIK21 jam lalu
Golkar Targetkan Menang 60% di Pilkada 2024, Bahlil Lahadalia Optimis
-
Nusantara14 jam lalu
Maximus Temui Pemuda Mabuk di Gorong-Gorong, Janjikan Solusi untuk Masa Depan
-
Nusantara23 jam lalu
Blusukan ke Pasar Gorong-Gorong, Maximus Dengarkan Aspirasi Mama-Mama Papua