Connect with us

Berita

KBRI Tokyo Tutup Akibat Virus Corona Meningkat di Jepang

Seiring dengan semakin bertambahnya penularan virus corona di Jepang, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menutup operasional pelayanan konsuler sementara waktu mulai Jumat, 17 April 2020, hingga waktu yang belum dapat ditentukan. “Menimbang peningkatan angka penderita COVID-19 di Jepang, khususnya Tokyo, serta sesuai dengan arahan Pemerintah Metropolitan Tokyo, maka Kedutaan Besar RI di Tokyo […]

Published

on

Seiring dengan semakin bertambahnya penularan virus corona di Jepang, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menutup operasional pelayanan konsuler sementara waktu mulai Jumat, 17 April 2020, hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

“Menimbang peningkatan angka penderita COVID-19 di Jepang, khususnya Tokyo, serta sesuai dengan arahan Pemerintah Metropolitan Tokyo, maka Kedutaan Besar RI di Tokyo tutup mulai Jumat 17 April 2020,” demikian keterangan resmi KBRI Tokyo.

Pembukaan layanan konsuler dari KBRI Tokyo akan kembali dibuka setelah mempertimbangkan situasi yang berkembang di kemudian hari. Selain pelayanan WNI, dari pantauan koresponden VIVAnews di Tokyo, aktivitas keseharian perkantoran juga tutup di KBRI Tokyo. Meski demikian, KBRI Tokyo terus melakukan pelayanan kepada warga Indonesia yang bermukim di Jepang melalui layanan telepon atau media sosial dan internet.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dalam kondisi darurat dapat menghubungi hotline pada nomor +818049407419. Sementara itu untuk pengurusan paspor bisa melalui email immigration@kbritokyo.jp

Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperluas pemberlakuan keadaan darurat menjadi di seluruh prefektur (provinsi) Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe pada Kamis 16 April 2020 mengatakan penetapan keadaan darurat di seluruh prefektur Jepang bertujuan untuk mencegah penyebaran baru virus corona.

Hingga Sabtu 18 April 2020, total warga Jepang yang terinfeksi virus corona mencapai 10.561 orang. 220 orang meninggal dunia. Dan 1.657 orang yang berhasil sembuh. Tokyo masih menempati urutan pertama dengan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2.975.

Trending