Berita
Kisah Doa Sunan Kudus Mampu Mengusir Wabah Penyakit
Kisah Waliyyulloh Sunan Kudus yang mengembara hingga ke Negeri Arab, kota Makkah. Di sana kedatangan Sunan Kudus disambut dengan sinis oleh penguasa negeri, namun hingga akhirnya beliau mampu mengusir wabah penyakit yang melanda negeri itu. Di dalam riwayat, dikisahkan bahwa Raden Jakfar Shodiq atau Sunan Kudus itu suka sekali dengan pengembaraan dalam hal berdakwah, baik […]
Kisah Waliyyulloh Sunan Kudus yang mengembara hingga ke Negeri Arab, kota Makkah. Di sana kedatangan Sunan Kudus disambut dengan sinis oleh penguasa negeri, namun hingga akhirnya beliau mampu mengusir wabah penyakit yang melanda negeri itu.
Di dalam riwayat, dikisahkan bahwa Raden Jakfar Shodiq atau Sunan Kudus itu suka sekali dengan pengembaraan dalam hal berdakwah, baik ke tanah Hindustan maupun ke tanah suci Makkah.
Sewaktu berada di Makkah, beliau menunaikan ibadah haji, dan kebetulan sekali di sana ada wabah penyakit yang sulit untuk di atasi. Penguasa negeri mengadakan sayembara bagi siapa saja yang berhasil melenyapkan wabah penyakit itu akan diberi hadiah harta benda yang cukup besar jumlahnya.
Sudah banyak yang mencoba, namun tak membuahkan hasil sama sekali.Pada suatu hari, Sunan Kudus menghadap penguasa negeri itu, namun kedatangannya disambut dengan sinis sekali.
“Dengan apa Tuan akan melenyapkan wabah penyakit di negeri ini?” tanya sang Amir.”Dengan doa,” jawab Sunan Kudus.”Kalau hanya dengan doa, kami sudah puluhan kali melakukannya. Di Tanah Arab ini banyak sekali para ulama dan Syeik ternama, tapi mereka tak pernah berhasil mengusir wabah ini,” jelas sang Amir.
“Saya mengerti, memang Tanah Arab ini gudangnya para ulama. Tapi jangan lupa ada saja kekurangannya sehingga doa mereka tidak terkabulkan,” ujar Sunan Kudus.”Hmmm..sungguh berani Tuan berkata demikian,” kata sang Amir dengan nada berang.”Apa kekurangan mereka,” tanya sang Amir.
“Anda sendiri yang menyebabkannya,” kata Sunan Kudus dengan tenangnya.
“Anda telah menjanjikan hadiah yang menggelapkan mata hati mereka sehingga doa mereka tidak ikhlas. Mereka berdoa hanya karena mengharap hadiah bisa jadi,” jelas Sunan Kudus lebih lanjut.
Sang Amir pun terbungkam seribu bahasa dengan jawaban yang diberikan oleh Sunan Kudus.
Akhirnya Sunan Kudus dipersilahkan melaksanakan niatnya.Kesempatan itu tidak disia-siakan. Secara khusus Sunan Kudus berdoa dan membaca beberapa amalan. Dalam tempo singkat, wabah penyakit yang menyerang negeri Arab telah menyingkir. Bahkan beberapa orang yang menderita sakit keras secara mendadak langsung sembuh.
Bukan main senangnya hati sang Amir.Rasa kagum mulai menjalar di hatinya. Hadiah yang dijanjikannya bermaksud diberikan kepada Sunan Kudus, namun Sunan Kudus menolaknya dengan halus sekali.
Sunan Kudus hanya meminta sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis. Sang Amir pun mengijinkannya. Batu itu pun dibawa ke Tanah Jawa, dipasang di pengimaman Masjid Kudus yang didirikannya sekembali dari Tanah Suci.
Rakyat Kota Kudus pada waktu itu masih banyak yang bergama Hindu dan Budha.Para wali mengadakan sidang untuk menentukan siapakah yang pantas berdakwah di Kota Kudus. Pada akhirnya, Sunan Kudus lah yang terpilih untuk bertugas dakwah di daerah itu.
Itulah kenapa sebabnya Raden Jakfar Sodiq disebut sebagai Sunan Kudus. Karena beliau berdakwah di kota Kudus tersebut.
-
FOTO20/04/2025 12:51 WIB
FOTO: Bawaslu RI Tinjau PSU di Kabupaten Serang
-
FOTO20/04/2025 03:50 WIB
FOTO: Seminar Kesehatan dari Pakar Psikologi Benny Prawira
-
NASIONAL19/04/2025 20:00 WIB
Program 3 Juta Rumah Terhambat, Ini Penjelasan Menteri PKP
-
JABODETABEK19/04/2025 22:00 WIB
Gandeng Polisi, Pramono Fokus Tertibkan Parkir Liar
-
NASIONAL19/04/2025 21:00 WIB
Kawendra Desak Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM di Sirkus OCI
-
OLAHRAGA19/04/2025 19:30 WIB
Ancelotti Bungkam Latih Brasil, Fokus Bawa Real Madrid Hingga Akhiri Musim
-
OLAHRAGA19/04/2025 20:30 WIB
Kembali Jadi Tuan Rumah! Indonesia Siap Sukseskan Piala AFF U-23 2025
-
NUSANTARA19/04/2025 23:00 WIB
Gelar Operasi Alpha Bravo Moskona 2025, 274 Personel Siap Cari Iptu Tommy yang Hilang di Bintuni