Berita
Hadapi Tekanan China yang Kuat, Taiwan Luncurkan Jet Canggih Buatan Sendiri
Taiwan meluncurkan jet latih canggih Brave Eagle yang mereka bangun sendiri. Jet tersebut merupakan bagian dari strategi pertahanan Taiwan dalam menghadapi tekanan China yang semakin kuat. Presiden Tsai Ing-wen menghadiri peresmian penerbangan publik perdana jet latih canggih (AJT) Yung Yin (Brave Eagle) itu. Dia menggambarkan uji terbang itu sebagai momen bersejarah. “Hari ini adalah hari […]

Taiwan meluncurkan jet latih canggih Brave Eagle yang mereka bangun sendiri. Jet tersebut merupakan bagian dari strategi pertahanan Taiwan dalam menghadapi tekanan China yang semakin kuat.
Presiden Tsai Ing-wen menghadiri peresmian penerbangan publik perdana jet latih canggih (AJT) Yung Yin (Brave Eagle) itu. Dia menggambarkan uji terbang itu sebagai momen bersejarah.
“Hari ini adalah hari besar bagi angkatan udara Republik China dan juga bagi industri kedirgantaraan lokal,” kata Tsai menyebut nama resmi Taiwan dalam sambutan di pusat kota Taichung, Senin (22/6) seperti dikutip dari AFP.
“Ini adalah bagian penting demi mewujudkan kemandirian pertahanan kita.” Brave Eagle akan digunakan untuk melatih para pilot tempur dan juga sebagai pesawat tempur taktis.
Taiwan selama ini berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka dan bersumpah akan merebut, meski dengan kekerasan, terutama jika negara itu mendeklarasikan kemerdekaan.
Jika menghitung kekuatan, pasukan Taiwan kalah jumlah dengan Tentara Pembebasan Rakyat China yang sangat besar.
Kondisi itu diperparah ketika negara-negara barat semakin waspada menjual sistem senjata canggih ke Taiwan karena takut menimbulkan kemarahan Beijing.
Hal tersebut mendorong Taiwan untuk mengembangkan persenjataan sendiri, termasuk rudal, kapal dan jet tempur latih.
Tsai sendiri tidak disukai Beijing karena dia memandang Taiwan sebagai negara berdaulat de facto dan bukan bagian dari “satu China”.
Sejak Tsai pertama kali menjabat pada 2016, China menolak tawaran pembicaraan dan meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik terhadap Taiwan.
Tsai kembali terpilih menjadi presiden Taiwan setelah menang telak dalam pemilu yang digelar Januari lalu. Dia resmi dilantik untuk periode kedua pada Mei lalu.
Peluncuran Brave Eagle terjadi ketika China terus menunjukkan kehadirannya di wilayah udara Taiwan.
Jet China telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan tujuh kali dalam dua pekan terakhir, menurut kementerian pertahanan Taipei.
Taiwan saat ini memiliki sekitar 300 jet tempur, seluruhnya beroperasi sejak 1990-an, termasuk F-16 buatan Amerika Serikat, Mirage 2000-5 buatan Prancis, dan Indigenous Defensive Fighters (IDF) yang dikembangkan secara lokal.
Sejauh ini Amerika Serikat menjadi pemasok utama bagi angkatan bersenjata Taiwan, terlebih sejak Donald Trump menjabat.
Tahun lalu pemerintah Trump mengumumkan akan menjual 66 jet F-16 generasi terbaru ke Taiwan tak lama setelah penjualan peralatan militer lainnya termasuk rudal dan kendaraan lapis baja.
Rencana itu membuat marah China. Mereka bersumpah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang terlibat dalam penjualan jika itu terealisasi.
-
RAGAM14/03/2025
Film “The Brutalist” Sukses Raup 45 Juta Dolar AS di Box Office
-
DUNIA13/03/2025
Sidang Malapraktik Maradona: Teriakan Keadilan Menggema di Argentina
-
MULTIMEDIA13/03/2025
FOTO:Â Hakim Tolak Keberatan Tom Lembong dalam Kasus Korupsi Importasi Gula
-
RAGAM13/03/2025
Dul Jaelani Ungkap Menu Favorit saat Berbuka Puasa: Gorengan dan Teh jadi Menu FavoritÂ
-
RAGAM13/03/2025
Baim Wong: Saya Tidak Pernah Ajarkan Anak Membenci Ibunya
-
OLAHRAGA13/03/2025
Amorim: MU Siap Buktikan Diri di Tengah Kritik Ratcliffe
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO:Â Komisi I DPR Rapat dengan Panglima dan Kepala Staf Bahas RUU TNI
-
OASE14/03/2025
Tawaran Menggiurkan dari Kaum Kafir Quraisy yang Ditolak oleh Rasulullah SAW