Berita
Usai Pulang Kampung, Ratusan Santri di Jombang Dikarantina 14 Hari
AKTUALITAS.ID – Ratusan santri Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Aqobah Jombang, Desa Kwaron, Kecamatan, Diwk, Jombang menjalani karantina selama 14 hari. Mereka adalah para santri yang baru datang dari kampung halaman. Karantina tersebut sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan secara ketat guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Apalagi, pesantren tersebut juga menerapkan new normal dalam ajaran baru. Para […]
AKTUALITAS.ID – Ratusan santri Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Aqobah Jombang, Desa Kwaron, Kecamatan, Diwk, Jombang menjalani karantina selama 14 hari. Mereka adalah para santri yang baru datang dari kampung halaman.
Karantina tersebut sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan secara ketat guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Apalagi, pesantren tersebut juga menerapkan new normal dalam ajaran baru. Para santri tersebut ditempatkan di ruangan khusus.
Masing-masing santri membeber kasur busa di ruangan karantina tersebut. Jumlah yang tinggal di ruangan tersebut juga diatur dan dibatasi sedemikian rupa. “Santri dikarantina menjalani karantina di dua tempat berbeda. Yakni, santri putra dan putri. Sejak beberapa hari lalu mereka mulai tiba di pesantren,” ujar pengasuh Ponpes Al-Aqobah KH Djunaidi Hidayat, Senin (6/7/2020).
Djunaidi menjelaskan, jumlah santri yang menjalani isolasi 200 orang. Santri putra ditempatkan di gedung Tsanawiyah Al-Aqobah. Satu ruangan besar hanya diisi tujuh santri. Sementara sejumlah santri putri ditempatkan di gedung asrama Ponpes Al-Aqobah 4.
Aturan lainnya, kata Djunaidi, sebelum menjalani karantina, para santri dirapid test. Ada juga yang membawa surat hasil rapid test dari kampung halaman.
“Sebenarnya, selama pandemi, kami belum mewajibkan para santri untuk kembali ke Ponpes. Namun, keinginan orangtua mereka seperti ini, yakni kembali ke pesantren. Sehingga kami mengakomodir dengan syarat-syarat tersebut. Mereka yang ke Ponpes adalah santri baru,” tambahnya.
Selama proses karantina, ratusan santri tersebut diwajibkan mengikuti serangkaian kegiatan. Di antaranya, olahraga dan berjemur saat pagi hari.
“Mereka juga harus membawa peralatan makan sendiri dari rumahnya. Kalau selama 14 hari tidak ada permasalahan, mereka bisa mengikuti kegiatan belajar. Namun dengan protokol kesehatan ketat,” pungkas alumni Ponpes Tebuireng Jombang ini. [beritajatim]
-
NUSANTARA27/12/2025 11:30 WIBData Terkini BNPB 26 Desember 2025: 1.137 Tewas dan 457 Ribu Warga Sumatera Mengungsi
-
JABODETABEK27/12/2025 12:30 WIBSolidaritas untuk Bencana Sumatera, Ancol Pastikan Tiadakan Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026
-
OLAHRAGA27/12/2025 17:00 WIBUsai Libur Natal Detroit Pistons Tantang Utah Jazz
-
EKBIS27/12/2025 19:18 WIBKAMMI Apresiasi Terobosan Kementan, 40 Ribu Kader Siap Kawal Swasembada Pangan
-
NASIONAL27/12/2025 15:00 WIBAmnesty Tuntut Penyelidikan Kekerasan Aparat pada Relawan Bencana Aceh
-
OLAHRAGA27/12/2025 20:00 WIBIndonesia Maju ke Final ASEAN Boys’ U-16 Futsal Championship 2025
-
NASIONAL27/12/2025 17:30 WIBRapat Syuriyah–Mustasyar PBNU Bersifat Final dan Mengikat
-
EKBIS27/12/2025 15:15 WIBKAMMI Puji Kebijakan HPP Mentan Amran, Dinilai Nyata Berpihak kepada Petani

















