Connect with us

Berita

Kurangi Ketergantungan Pihak Asing, India Setop Impor 101 Perlengkapan Militer

Pemerintah India memutuskan menghentikan impor 101 perlengkapan militer sebagai upaya untuk memberdayakan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dari pihak asing. Seperti dilansir Associated Press, Senin (10/8), keputusan itu disampaikan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, berencana menerapkan larangan impor itu perlengkapan militer terbatas antara 2020 sampai 2024. Perlengkapan yang dilarang diimpor termasuk sejumlah yang memiliki […]

Aktualitas.id -

Pemerintah India memutuskan menghentikan impor 101 perlengkapan militer sebagai upaya untuk memberdayakan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dari pihak asing.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (10/8), keputusan itu disampaikan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, berencana menerapkan larangan impor itu perlengkapan militer terbatas antara 2020 sampai 2024.

Perlengkapan yang dilarang diimpor termasuk sejumlah yang memiliki teknologi canggih, mulai dari senapan serbu, artileri sampai pesawat angkut dan helikopter tempur ringan.

“Tujuan kami adalah untuk memberdayakan kemampuan industri pertahanan India untuk mengantisipasi permintaan angkatan bersenjata, supaya mereka lebih siap dan memahami tujuan mandiri. Ini adalah langkah besar bagi kemandirian di bidang pertahanan,” kata Singh melalui Twitter.

Pada Mei lalu, India menyatakan perusahaan asing bisa menanamkan modal hingga 74 persen di bidang industri pertahanan, dengan kepemilikan saham paling minim 49 persen.

Kebijakan itu diterapkan untuk merayu perusahaan asing di bidang pertahanan yang mengembangkan teknologi canggih mau menanamkan modal, dan mau bekerja sama dengan perusahaan setempat.

Kebijakan ini diambil untuk menggenjot perekonomian India yang anjlok akibat virus corona.

India adalah negara dengan anggaran militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China, menurut Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm dalam laporan yang dirilis April lalu.

TRENDING