Berita
Empat Alasan Orang Mendustakan Alquran
Alquran adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Alquran diturunkan sebagai penutup dari kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah ada, namun ternyata masih banyak orang-orang yang mendustakan Alquran. KH Didin Hafidhuddin dalam Taklim Ba’da Shubuh, Ahad (26/7), menjelaskan, setidaknya terdapat empat alasan mengapa banyaknya orang yang mendustakan Alquran. Pertama, karena sombong dan takabur terhadap kebenaran sehingga […]
Alquran adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Alquran diturunkan sebagai penutup dari kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah ada, namun ternyata masih banyak orang-orang yang mendustakan Alquran.
KH Didin Hafidhuddin dalam Taklim Ba’da Shubuh, Ahad (26/7), menjelaskan, setidaknya terdapat empat alasan mengapa banyaknya orang yang mendustakan Alquran. Pertama, karena sombong dan takabur terhadap kebenaran sehingga hatinya tertutup.
Setan adalah sumber dari kesombongan dan ketakaburan yang selalu merasa lebih baik dari makhluk Allah yang lain. Karena sombongnya itulah, menurut beliau, setan merasa lebih unggul dan lebih baik dari Nabi Adam.
Kedua, tidak mau mendengar dan tidak mau berpikir. Beliau menjelaskan, penghuni neraka nanti akan menyesal karena keengganannya untuk mendengar dan berpikir. Mereka tidak mau mengakui kesalahan dan kebodohannya di dunia walaupun semuanya telah terlambat jika mereka telah berada di neraka.
Ketiga, masih diterapkannya cara-cara yang telah dilakukan oleh nenek moyang serta leluhurnya. Khususnya yang melakukan penyembahan terhadap berhala dan lainnya yang bersifat menyekutukan Allah.
Keempat, terjadinya sifat hasad, dengki, dan benci kepada Rasulullah SAW. Sehingga, beliau menjelaskan, apa yang dikatakan umat Islam senantiasa tidak dipercayainya. Mereka cenderung apriori terlebih dahulu.
Beliau pun menjelaskan, penyebab keempat itulah yang pada akhirnya menjadi inti dari Alquran Surah Shad ayat 12-20 tentang kaum Luth, kaum Nabi Syuaib, dan Ashabul Aykah. Kaum-kaum di masa tersebut telah apriori pada ajaran Nabi. Sehingga jangankan salah, sesuatu yang benar pun sudah ditanggapi dengan apriori terlebih dahulu oleh mereka.
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NASIONAL24/04/2025 16:00 WIB
Kejagung Serahkan 10 Bundel Dokumen ke Dewan Pers
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
EKBIS24/04/2025 11:30 WIB
Pergeseran Kekuatan? Bitcoin Kokoh di US$ 93 Ribu Saat Harga Emas ‘Tersungkur
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja