Berita
Rizal Ramli: Aneh Ada Yang Mengecam Macron Tapi Membiarkan Islamphobia Terjadi
AKTUALITAS.ID – Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB, Rizal Ramli, turut angkat bicara mengenai kontroversi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menyinggung umat Islam. Menurutnya, wajar jika pemimpin negara muslim di dunia termasuk Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Macron. “Macron memang harus menentukan batas kebebasan (liberte, egalite, fraternite) dan faith (kepercayaan),” kata Rizal Ramli, […]
AKTUALITAS.ID – Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB, Rizal Ramli, turut angkat bicara mengenai kontroversi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menyinggung umat Islam. Menurutnya, wajar jika pemimpin negara muslim di dunia termasuk Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Macron.
“Macron memang harus menentukan batas kebebasan (liberte, egalite, fraternite) dan faith (kepercayaan),” kata Rizal Ramli, Minggu, (1/11/ 2020).
Namun, Rizal juga merasa aneh apabila ada pihak yang mengecam Macron tapi melakukan standar ganda. Di satu sisi, yang bersangkutan malah membiarkan Islamphobia terjadi.
“Jika kita mengakui Pancasila, maka tidak boleh phobia terhadap agama apapun, Islam, Kristen, Katolik, Budhism dan lain-lain,” kata Rizal tanpa menyebut pihak tersebut.
Dia menganggap bila ada pemimpin yang phobia dengan agama tertentu lalu kemudian mengotak-atik kepercayaan orang, maka negara yang dipimpin bisa berubah menjadi seperti Lebanon. Hal serupa juga bisa terjadi bagi Indonesia.
“Kalau phobia, otak-atik soal faith, Indonesia bisa berubah jadi Lebanon. Dulu damai dan makmur, ‘Paris van Middle East’. Dikocok soal agama jadi rusuh terus, makin miskin,” ujar Rizal.
Umat Islam seluruh dunia termasuk di Indonesia mengecam Presiden Macron. Bahkan, mereka melakukan gerakan boikot produk Prancis.
Tidak ketinggalan, Presiden Jokowi juga menyampaikan kecaman resmi kepada Macron yang menghina agama Islam, dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. Jokowi berpendapat bahwa apa yang dilakukan Emmanuel Macron itu berpotensi memecah belah persatuan antar-umat beragama di dunia.
-
POLITIK23/11/2025 12:00 WIB8 Parpol Nonparlemen Bersatu Tuntut Ambang Batas Parlemen Turun Jadi 1 Persen
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
POLITIK23/11/2025 11:00 WIBKetua Umum PBNU Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
OTOTEK23/11/2025 12:30 WIBEnam Cara Mudah Menghapus Jejak Digital di Internet untuk Menghindari Penipuan
-
POLITIK23/11/2025 13:00 WIBKontroversi di PBNU, Cak Imin Minta Semua Pihak Hormati Proses Internal
-
JABODETABEK23/11/2025 13:30 WIBPolda Metro Jaya Tangkap 6 Pelaku Curas Berpura-pura sebagai Debt Collector

















