Berita
Freeport Klaim ‘Didekati’ Perusahaan China untuk Bangun Smelter
AKTUALITAS.ID – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklaim tengah didekati perusahaan asal China, Tsingshan Steel, untuk kemitraan membangun smelter tembaga di Halmahera. Namun, Freeport mengaku belum ada kesepakatan apapun antara kedua pihak. “Benar bahwa kami di-approach (didekati) oleh Tsingshan yang juga berkeinginan membangun smelter tembaga dan kami masih dalam tahap pembicaraan,” tutur Direktur Utama Freeport Tony […]
AKTUALITAS.ID – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklaim tengah didekati perusahaan asal China, Tsingshan Steel, untuk kemitraan membangun smelter tembaga di Halmahera. Namun, Freeport mengaku belum ada kesepakatan apapun antara kedua pihak.
“Benar bahwa kami di-approach (didekati) oleh Tsingshan yang juga berkeinginan membangun smelter tembaga dan kami masih dalam tahap pembicaraan,” tutur Direktur Utama Freeport Tony Wenas dalam rapat dengan Komisi VII DPR, awal pekan ini.
Menurut Tony, pembicaraan keduanya masih dalam tahap awal mencakup metode yang akan digunakan, kapasitas smelter, jadwal pembangunan, hingga target operasional.
Yang pasti, lanjut dia, tawaran pembangunan smelter tembaga sangat terbuka. Terlebih jika pembiayaannya bisa lebih murah dan lebih cepat dari rencana perusahaan.
“Pada dasarnya, kami sangat terbuka bagi siapapun. Apa bisa lebih murah atau lebih cepat dari kami, tentu saja kami terbuka untuk bermitra dengan mereka. Namun, memang masih dalam tahap pembicaraan dengan Tsingshan,” kata Tony.
Adapun, untuk progres pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, diklaim masih terus berlanjut. Pekan lalu, perusahaan telah melakukan tes piling di 16 titik.
Direktur Utama Holding Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak mengaku mendukung opsi yang dijalankan Freeport. Apalagi, investasi proyek smelter Freeport juga menjadi tanggungan MIND ID selaku pemegang saham Freeport.
“Posisi kami berkontribusi terhadap capex dan ini berdampak ke kami. Karenanya, kami mendukung apabila ada pengeluaran untuk smelter yang lebih kecil dibandingkan hitungan awal,” jelasnya.
Hitungan awal, kata Orias, investasi smelter sebesar US$3 miliar. Artinya, MIND ID menanggung sekitar US$1,2 miliar hingga US$1,5 miliar.
“Ini signifikan buat MIND ID. Tentu, opsi lain kami pertimbangkan dan yang terbaru ini dengan Tsingshan di mana kontribusi akan jauh lebih kecil dari rencana awal,” jelasnya.
Kendati demikian, Orias memastikan belum bisa memastikan kesepakatan antara Freeport dengan Tsingshan.
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
NASIONAL05/12/2025 19:00 WIBDarurat Narkoba, DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Eksekusi Bandar
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu

















