Berita
Setelah Diblokir Twitter, Trump Segera Luncurkan Platform Media Sosial Sendiri
Menghilangnya Donald Trump dari media sosial setelah diblokir Twitter bakal segera berakhir. Penasihatnya, Jason Miller, mengumumkan mantan presiden AS itu akan meluncurkan platform media sosial sendiri dalam beberapa bulan ke depan, sebuah langkah yang disebut Miller akan “mendefinisikan ulang permainan”. Miller mengumumkan proyek tersebut di Fox News pada Minggu, mengatakan platform Trump akan siap diluncurkan […]

Menghilangnya Donald Trump dari media sosial setelah diblokir Twitter bakal segera berakhir. Penasihatnya, Jason Miller, mengumumkan mantan presiden AS itu akan meluncurkan platform media sosial sendiri dalam beberapa bulan ke depan, sebuah langkah yang disebut Miller akan “mendefinisikan ulang permainan”.
Miller mengumumkan proyek tersebut di Fox News pada Minggu, mengatakan platform Trump akan siap diluncurkan dalam dua atau tiga bulan lagi.
“Ini adalah sesuatu yang menurut saya akan menjadi tiket terpanas di media sosial,” kata Miller, dikutip dari Russia Today, Senin (22/3).
Dia juga memprediksi platform ini akan menuai puluhan juta pengguna.
Trump diblokir dari Twitter pada Januari, setelah kerusuhan Gedung Capitol. Twitter menuding Trump menghasut kekerasan, setelah ribuan pendukungnya menyerbut gedung parlemen itu saat pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS. Twitter kemudian secara permanen menghapus Trump dari platformnya. Sejumlah platform media sosial juga menyusul langkah Twitter.
Selama masa kampanyenya pada 2016 dan saat menjabat presiden, Trump cukup aktif di Twitter. Sejak dilarang, Trump mengomentari isu-isu politik melalui pernyataan tertulis yang ditujukan kepada para pendukungnya dan media.
Kabar Trump akan meluncurkan platform media sosial sendiri beredar sejak Januari.
“Saya percaya jalan terbarik bagi POTUS (President of the United States) ialah menggunakan aplikasi sendiri untuk berbicara kepada para pengikutnya,” ujar mantan manajer tim kampanye Trump, Brad Parscale kepada wartawan saat itu.
Pengkritik memprediksi platform media sosial Trump hanya akan menjadi media khusus bagi para konservatif di mana Trump bisa menjangkau para pendukung setianya dan media, tapi tidak bisa menjangkat rata-rata warga Amerika, yang kebanyakan menggunakan platform arus utama seperti Twitter.
-
EKBIS13/03/2025
Beras Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog, Wamentan Pastikan untuk Pakan Ternak
-
NASIONAL13/03/2025
Waka MPR Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Jalin Kolaborasi dengan Pemuda Peduli Lingkungan
-
NASIONAL13/03/2025
Roberth Rouw Ajak Masyarakat Jayawijaya Perkuat 4 Pilar Kebangsaan
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
DUNIA13/03/2025
Duterte di Belanda: Pengacara Desak ICC Kembalikan Mantan Presiden ke Filipina
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
EKBIS13/03/2025
Tiket Pesawat Diskon Belum Ludes! Menpar: Baru Terjual 22 Persen
-
RAGAM13/03/2025
Buka Puasa dan Kolesterol: Turunkan dengan Dua ‘Buah Al Quran’ Ini