Berita
Akibat Diskusi Berlarut, Bantuan Vaksin ke Korea Utara
Pengiriman vaksin virus corona ke Korea Utara melalui program berbagi COVAX global yang diharapkan pada akhir Mei telah ditunda lagi di tengah diskusi yang berlarut-larut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa (1/6). COVAX, yang mengamankan vaksin untuk negara-negara miskin, mengatakan akan menyediakan hampir 2 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Korea Utara. Korea […]
Pengiriman vaksin virus corona ke Korea Utara melalui program berbagi COVAX global yang diharapkan pada akhir Mei telah ditunda lagi di tengah diskusi yang berlarut-larut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa (1/6).
COVAX, yang mengamankan vaksin untuk negara-negara miskin, mengatakan akan menyediakan hampir 2 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Korea Utara.
Korea Utara diperkirakan akan menerima pengiriman gelombang pertama pada akhir Mei tetapi diskusi masih berlangsung, kata seorang pejabat di kementerian yang menangani urusan Korea Utara.
“Negara-negara yang menginginkan dukungan COVAX diharuskan mengadakan berbagai konsultasi dan menyerahkan beberapa dokumen termasuk rencana inokulasi,” kata pejabat itu, seperti yang dikutip dari REUTERS.
“Tetapi dalam kasus Korea Utara, konsultasi semacam itu telah diperpanjang dan tampaknya pengiriman akan dilakukan lebih lambat dari yang direncanakan sebelumnya.”
Korea Utara belum mengomentari konsultasi apa pun tentang vaksin. Negara yang tertutup itu juga belum secara resmi mengkonfirmasi infeksi COVID-19, meskipun para pejabat Seoul mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan, karena Korea Utara melakukan perdagangan dan perjalanan dari dan ke China sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.
Aliansi GAVI, yang ikut memimpin COVAX dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum menanggapi permintaan komentar. Tetapi mengatakan kepada Reuters bulan lalu, bahwa pengiriman belum dilakukan ke Korea Utara karena kurangnya “kesiapan teknis” dan kekurangan pasokan global tetapi dapat diperkirakan akhir tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu kepada majelis tahunan WHO yang sedang berlangsung, Korea Utara menuduh negara-negara yang tidak disebutkan mendominasi pasokan vaksin dan menyebabkan “keterlambatan” global karena “egoisme nasional.”
“Beberapa negara membeli dan menyimpan vaksin lebih dari kebutuhan mereka…ketika negara lain bahkan tidak bisa mendapatkannya,” katanya, (REUTERS).
-
POLITIK22 hours ago
Komisi II DPR: Wacana KPU Jadi Badan Ad Hoc Terbatas di Tingkat Daerah
-
Jabodetabek16 hours ago
Arus Wisata Menuju Puncak Bogor Mulai Dipadati Pengunjung
-
Multimedia21 hours ago
FOTO: Kementerian Ekraf Targetkan Pemasukan Negara Sebesar 7 Persen
-
POLITIK24 hours ago
MUI Dukung Usulan Prabowo: Pilkada Harus Dipilih oleh DPRD
-
POLITIK19 hours ago
PDIP Telusuri Penyebar Spanduk Provokatif yang Serang Megawati
-
Ragam18 hours ago
Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI
-
POLITIK20 hours ago
Bahlil Dukung Usulan Prabowo: Pengembalian Uang Koruptor Dapat Jadi Terobosan Hukum
-
EkBis18 hours ago
Stasiun Whoosh Karawang Resmi Melayani Penumpang Mulai 24 Desember 2024