Connect with us

Berita

Usai Jenguk Tetangga yang Sakit, 35 Warga Bandung Barat Positif COVID-19

AKTUALITAS.ID – Jumlah warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terpapar COVID-19 mengalami penambahan secara drastis sejak beberapa pekan terakhir. Terbaru ada sebanyak 35 warga RT 04 RW 14, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongwetan, KBB yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mayoritas warga yang terpapar COVID-19 menunjukkan gejala demam, flu, sakit badan, serta kehilangan penciuman atau anosmia. Kendati demikian […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Jumlah warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terpapar COVID-19 mengalami penambahan secara drastis sejak beberapa pekan terakhir.

Terbaru ada sebanyak 35 warga RT 04 RW 14, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongwetan, KBB yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mayoritas warga yang terpapar COVID-19 menunjukkan gejala demam, flu, sakit badan, serta kehilangan penciuman atau anosmia.

Kendati demikian 35 warga tersebut dikategorikan sebagai pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Alhasil mereka hanya diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

“Kami rapid antigen 61 orang, hasilnya 31 orang positif. Kemudian kami tes lagi 44 orang, ditemukan 4 orang positif. Jadi totalnya 35 positif dari 105 orang yang dirapid test antigen,” ungkap Plh Kepala Puskesmas Cikalongwetan Ifah Syarifah kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).

Ifah menyebut terpaparnya 35 warga tersebut berawal ketika seorang warga yang jatuh sakit lalu dijenguk oleh tetangga dan saudaranya. Setelahnya sejumlah warga mengeluhkan batuk, flu, demam, hingga kehilangan penciuman.

“Iya menengok yang sakit tapi akhirnya saling menular ke keluarga masing-masing. Laporan dari warga itu kita terima tanggal 14 Juni. Kemudian ditindaklanjuti dengan rapid test antigen pada tanggal 16 Juni sampai ditemukan 35 warga positif,” katanya.

Dirinya mengatakan terus melakukan tracing kontak erat dari warga yang terpapar COVID-19. Di samping itu pihaknya juga intensif melakukan pemantauan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Pemantauan dilakukan bersama aparat desa, RT, dan RW selama 14 hari ke depan. Setelah selesai, warga kemudian akan dirapid test antigen lagi untuk mastikan kondisinya membaik atau masih perlu perawatan.

“Kita terus pantau kondisinya, kalau memang harus dirujuk kita mempersiapkan rujukan. Di Puskesmas kita juga siapkan ruang rawat inap COVID-19 untuk kategori hijau atau kuning. Tes kedua akan dilakukan setelah isolasi mandiri selama 14 hari,” ujarnya.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending