Berita
Mulai 2026, Audi Cuma Jual Mobil Bertenaga Listrik
AKTUALITAS.ID – Audi berencana untuk menghapus semua jajaran kendaraan berbahan bakar fosil pada 2026, yang nantinya merek otomotif asal Jerman itu beralih ke kendaraan listrik dimana semua produsen otomotif lainnya juga melakukan hal yang sama. “Produksi model mesin pembakaran yang benar-benar baru dikembangkan Audi akan dimulai hanya dalam empat tahun. Ini akan menandai berakhirnya sebuah […]
AKTUALITAS.ID – Audi berencana untuk menghapus semua jajaran kendaraan berbahan bakar fosil pada 2026, yang nantinya merek otomotif asal Jerman itu beralih ke kendaraan listrik dimana semua produsen otomotif lainnya juga melakukan hal yang sama.
“Produksi model mesin pembakaran yang benar-benar baru dikembangkan Audi akan dimulai hanya dalam empat tahun. Ini akan menandai berakhirnya sebuah era, karena mulai tahun 2026, Audi hanya akan meluncurkan kendaraan listrik,” ungkap Audi, seperti dilansir CarsCoops.
Saat ini, perusahaan sedang mempercepat transisi mereka ke e-mobilitas. Sebagai bagian dari upaya ini, pembuat mobil akan ‘secara signifikan memperluas jangkauannya’ dari EV dan bertujuan untuk memiliki lebih dari 20 line-up kendaraan pada tahun 2025.
Seperti diketahui, saat ini Audi sudah lebih banyak meluncurkan kendaraan-kendaraan listrik seperti New e-tron GT, e- tron GT RS, Q4 e-tron, dan Q4 Sportback e-tron.
Sementara Audi hanya menggunakan EV, perusahaan tidak mendorong mesin pembakaran internal ke pembakar belakang. Sebagai gantinya, pembuat mobil mengatakan pengembangan akan berlanjut ‘hingga penghentian terakhirnya’.
Mengingat hal ini, CEO Audi Markus Duesmann mengklaim bahwa mesin pembakaran internal terakhir Audi akan menjadi yang terbaik yang pernah mereka buat.
Audi berencana untuk sepenuhnya menghapus mesin pembakaran internal pada tahun 2033, tetapi penetapan waktu itu masih dapat berubah.
“Waktu yang tepat dari penghentian mesin pembakaran di Audi pada akhirnya akan diputuskan oleh pelanggan dan undang-undang. Perusahaan mengharapkan untuk melihat permintaan yang berkelanjutan di China setelah tahun 2033, itulah sebabnya mengapa mungkin ada pasokan kendaraan di sana dengan mesin pembakaran yang diproduksi secara lokal,” jelas Duesmann.
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS
-
OLAHRAGA17/11/2025 21:00 WIBHaaland Lega Antar Norwegia Akhiri Penantian 28 Tahun ke Piala Dunia 2026

















